JenazahBudi Hartantosendiri dikenali melalui sidik jari yang ditemukan dari potongan tubuhnya di koper.
"Jenazahnya dikenali dari sidik jarinya," jelas Nasuka, paman korban.
Sehari-harinya,Budi Hartantobekerja sebagai guru honorer di SDN Banjarmlati 3, Kelurahan Banjarmlati Kecamatan Mojoroto, KotaKediri.
Tak hanya sebagai guru, korban juga memiliki usaha warung kopi di kawasan GOR Jayabaya, KotaKediri.
Dia juga memiliki usaha lainnya, berupa jual beli HP dan pulsa.
Keluarga sendiri juga tidak tahu menahu akan penemuan jasad Budi yang ditemukan di Blitar.
Pasalnya, tidak ada kerabat maupun saudara yang tinggal di sana.
Dari penjelasan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah selepas Magrib.
Tujuan korban adalah pergi ke warung kopi miliknya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).
"Korban keluar naik sepeda motor, sampai sekarang sepeda motornya masih belum ditemukan," jelas Nasuka.
JenazahBudi Hartantosendiri telah tiba di rumah duka di Kelurahan Tamanan, Mojoroto,Kediri, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019) dini hari.
Hingga kini, kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian.