“Dia mengakui segalanya.Dan kemudian mereka membunuhnya," ungkapnya.
Sebelum Ismail alias Osama bin Bieber diberi peran sebagai petugas polisi ISIS, ia diikutsertakan untuk berperang di Suriah dan telah mendapat banyak luka.
Baca Juga : Merasa Bersyukur Istrinya Diselamatkan, Pria Ini Bersepeda 180.000 m Untuk Palang Merah
Sumber itu mengatakan warga Inggris itu diinterogasi dan dibunuh di Raqqa, tetapi metode eksekusi tidak diketahui.
Dia sempat meminta maaf di depan kamera dan itu merupakan saat-saat terakhirnya sebelum dieksekusi.
Dikutip dari Daily Mail, Ismail diradikalisasi oleh kelompok ekstremis di sebuah madrasah dan kemudian melakukan perjalanan ke Timur Tengah bersama tiga pria lainnya.
Orangtuanya juga sudah melaporkan kehilangan putranya tersebut ke polisisejak Maret 2014.
Baca Juga : Sepasang Orangtua Tega Menjual Bayi Kembar Mereka kepada Orang Asing, Lagi-lagi Soal Uang
Sementara Hamza Parvez, yang sekarang berada dalam tahanan Kurdi di Suriah utara,mengatakan kepada BBCbahwa ia menghabiskan lima tahun sebagai rekrutmen jihadis.
Mengekspresikan penyesalannya, mantan kadet polisi dari London barat itu mengatakan, "Sebagian besar pejuang (ISIS) asing, ketika Anda berbicara dengan mereka, hal pertama yang akan mereka katakan kepada Anda adalah bahwa, 'Kami tidak akan pernah datang jika kami tahu realita ISIS. "
Sebuah laporan terpisah pada hari Minggu mengklaim bahwaperwira intelijenMI6memilih untuk tidak menginterogasi pejuang ISIS Inggris yang ditangkap dan ditahan di Suriah utara.
MI6 atau dikenal juga Dina Intelijen Rahasia sendiri merupakan badan intelijen eksternal Inggris.