Suar.ID -Ketika sebuah masjid di New York, AS, terpapar api sehingga ruang ibadanya tak bisa digunakan untuk salat Jumat, sebuah jemaat Yahudi Reformasi yang tak jauh dari tempat itu, mengundang para muslim untuk salat di sinagoge mereka.
Undangan spontan di menit-menit terakhir itu menghadirkan momen solidaritas antaragama yang begitu mendalam di Sinagoge Pusat di New York yang bersejarah.
Begitu kesaksian penyanyi senior Daniel Mutlu kepada Huffington Post, Jumat (22/3) lalu.
“Kami berbicara tentang persatuan masyarakat dan persatuan cinta dan itu sangat jelas pada hari itu,” kata Mutlu.
Mutlu mengatakan, dia dan rohaniawan lainnya serta anggota Sinagoge Pusat berkumpul di luar Komunitas Islam di Mid-Manhattan Jumat sore lalu.
Aksi itu untuk menunjukkan dukungan bagi umat Islam setelah sehubungan dengan pembantaian masjid di Selandia Baru.
Penembakan 15 Maret di dua masjid di Christchurch itu menewaskan 50 orang dan melukai puluhan yang lainnya.
Serangan-serangan itu, yang terjadi menjelang salat Jumat, menimbulkan ketakutan di kalangan umat muslim di seluruh dunia.
Para jemaat tiba di Masyarakat Islam Mid-Manhattan pada Jumat sore untuk berpartisipasi dalam layanan doa mingguan.
Mereka berduka bersama pada peringatan satu minggu serangan itu.
Tetapi kebakaran di sebuah restoran yang terletak di bawah masjid pada hari Rabu merusak ruang ibadah, NBC 4 New York melaporkan.