Shaolong dan putranya
“Sejujurnya, melihat begitu banyak uang, saya merasa sangat senang. Saya kira itu adalah Tuhan, tahu bahwa saya khawatir tentang uang untuk menyelamatkan hidup anak saya dan itu mungkin bisa membantu saya, ”jelasnya.
"Tetapi setelah dipikir-pikir, saya menduga karena uang itu ditemukan di dekat rumah sakit, itu pasti uang yang menyelamatkan jiwa bagi orang lain juga," tambah Shaolong.
Akhirnya, Shaolong pun memutuskan untuk mengembalikan dompet tersebut yang diketahui pemiliknya adalah seorang petani sayur bernama Ding Yilong.
Baca Juga : Ditawari Operasi Plastik Gratis di Korea Selatan, 'Babang Tamvan': Gini Aja Ada yang Cari
Baca Juga : Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan Calon Pendeta Tunjukkan Barang Bukti Berupa Celana Dalam Korban
Oleh Yilong, Shaolong pun ditawari hadiah karena telah menemukan dompetnya, tetapi ditolak.
“Jika itu adalah gaji saya untuk kerja keras saya, saya akan mengambilnya, tetapi saya hanya mengambil barang milik orang lain dan mengembalikannya. Saya tidak bisa menerimanya, ”Shaolong menjelaskan.
Setelah kejadian tersebut, keduanya pun tetap berhubungan melalui media sosial sampai akhirnya Yilong tahu Shaolong membutuhkan bantuan dana untuk operasi putranya.
Yilong pun memutuskan untuk membantu Shaolong dengan cara lain yakni dengan memberikannya hasil kebunnya berupa 200 ribu kg lobak.
Maksudnya adalah agar ia dan Shaolong dapat brusaha bersama menjual lobak tersebut dan uang hasil penjualan dapat digunakan untuk membiayai operasi putra Shaolong.
"Saya memutuskan untuk menyumbangkan semua lobak ini ke Tang Shaolong, dan kami berdua bisa menjualnya bersama untuk mengumpulkan uang bagi bocah itu," ujar yilong.