Maudy Ayunda juga mengungkap untuk membuat motivation letterharus disesuaikan dengan permintaan kampus.
"Kalau esai tergantung programnya dan tergantung kampusnya karena yang mereka ingin tahu beda-beda."
Karena Maudy Ayunda mengajukan untuk Harvard dan Stanford, ia mengungkapkan perbedaan esai yang diminta kedua kampus itu.
Baca Juga : Kepala Sekolah SMP di NTT Cabuli 3 Siswinya, Dipanggil ke Ruangan Lalu Diajak ke WC
"Kalau Harvard mereka nggak terlalu ada arahan pokoknya lebih 'why you wanna do the program?', kalau Stanford itu pertanyaannya 'what matters most to you and why?'Jadi'apa hal terpenting dalam hidupmu bagi kamu dan kenapa'." katanya.
Ia pun mengungkapkan sebagian esainya adalah mengenai kesulitannya sebagai musisi.
Dalam esainya, ia menuangkan kejujuran dirinya.
"Jadi kalo aku bilang authenticity, kejujuran dalam berkarya, itu aku disitu sebenarnya curhat gimana dulu aku memulai karir aku sebagai musisi dari muda."
Maudy Ayunda juga mengatakan ia membuat banyak versi untuk esainya.
Ia juga dibantu orang-orang terdekat untuk memberi masukan sehingga esainya bisa selesai dengan baik.
Baca Juga : Fakta Sesungguhnya di Balik Wajah Wanita 'Selingkuh' yang Dipajang di Baliho Semarang