:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2022/10/31/pexels-shiny-diamond-3762771jpg-20221031052638.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/03/22/3525195777.jpg)
Zaid, yang duduk di kursi roda dengan selimut menutupi kakinya yang terluka, mengatakan, dia sangat terpukul karena kehilangan ayah dan kakaknya.
“Aku merasa jika aku mati dan ayah serta kakakku masih hidup, itu akan lebih baik,” ujarnya, sembari menyeka air mata yang terus tumpah.
Tapi dia bersumpah untuk tetap hidup, semua demi mereka.
Baca Juga : Warga Pulau Pramuka Ini Keluhkan OK OCE, Memangnya Kenapa Sih?
“Aku merasa kalau hanya duduk-duduk bersedih sepanjang waktu, itu tidak masuk akal,” katanya lagi.
“Aku berpikir untuk menyelesikan hidupku seperti tidak ada yang mati.”
Zaid menambahkan bahwa dia akan kembali ke Al Noor untuk salat begitu masjid itu dibuka kembali dan jika kakinya sudah pulih.
“(Masjid) itu sangat berarti, untuk bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu yang telah terjadi,” tutupnya.
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/01/doorprize-majalah-bobo-edisi-ter-20240301014329.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227011428.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/10/31/pexels-shiny-diamond-3762771jpg-20221031052638.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/08/07/pexels-photo-906023jpeg-20220807035315.jpeg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/10/31/pexels-shiny-diamond-3762771jpg-20221031052638.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/01/10/krljpg-20230110045825.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2018/12/23/1898490220.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/01/11/695704524.png)