Suar.ID -Salwa Mustafa kehilangan suami dan putranya.
Semua itu gara-gara ulang seorang ulang seorang teroris pengusung paham supremasi kulit putih Brenton Tarrant.
Jumat (15/3), menggunakan senapan otomatis, dia menghabisi puluhan umat Islam yang hendak melaksanakan salat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Dua masjid itu adalah Masjis Al Noor dan Masjid Linwood.
Baca Juga : Syahrini Buka-bukaan, saat Masih Kuliah Sering Dugem dan Menginap di Rumah Teman Prianya
Terlepas dari itu, pengungsi dari Suriah memberi pesan kepada dunia terkait aksi tersebut.
“Jika mereka berpikir bahwa mereka (bisa) menghancurkan kami, mereka salah,” kata Mustafa.
Pernyataannya, seperti dilaporkan Asia One, dia sampaikan saat konferensi pers pada Jumat (22/3) bersama putranya yang masih tersisa.
Si putra ini juga menjadi korban serangan, tapi alhamdulillahnya masih selamat.
“Apa yang terjadi membuat kami lebih kuat, karena kami bukan teroris,” katanya.
“Orang-orang mengatakan bahwa … muslim adalah teroris. Seluruh dunia melihat siapa yang menjadi teroris,” dia menambahkan.