Follow Us

Penembakan di Masjid Saat Salat Jumat di Christchurch Jadi Penembakan Massal Pertama di Selandia Baru Sejak 1990

Nieko Octavi Septiana - Jumat, 15 Maret 2019 | 16:25
Korban penembakan di masjid, Christchurch, Selandia Baru.
Twitter/BBC

Korban penembakan di masjid, Christchurch, Selandia Baru.

Baca Juga : Begini Kesaksian WNI saat Terjadi Teror Penembakan di Masjid Selandia Baru

Peristiwa itu terjadi setelah perselisihan dengan tetangganya di Aramoana, dilaporkan New York Times via The Straits Times.

Penembakan itu menyebabkan undang-undang senjata diperketat, termasuk pembatasan pada "senjata semi-otomatis gaya militer".

Pemilik senjata harus dilisensikan, diadakan peninjauan aktivitas kriminal dan kesehatan mental.

Pemilik senjata juga harus hadir dalam program keselamatan, penjelasan tentang bagaimana penggunaan pistol, kunjungan tempat tinggal untuk memastikan penyimpanan yang aman, serta diadakan survei melalui kerabat atau teman dari pemilik senjata.

Baca Juga : 'Insyaallah Kalian Berada di Surga', Bintang Rugby Sonny Bill Ungkap Belasungkawa pada Korban Penambakan di Masjid Selandia Baru

Kasus pembunuhan jarang terjadi di Selandia Baru, dan kematian akibat senjata bahkan lebih jarang. Ada 35 kasus pembunuhan di seluruh negeri pada tahun 2017.

Sejak 2007, pembunuhan dengan senjata berada pada angka satu digit setiap tahun kecuali 2009 yang mencapai 11.

Meski begitu ada banyak senjata yang terdaftar di Selandia Baru. Menurut survei, ada 1,2 juta senjata api terdaftar di negara berpenduduk 4,6 juta orang pada tahun 2017.

Source : The Strait Times

Editor : Nieko Octavi Septiana

Baca Lainnya

Latest