Selepas Chavez mengkat, Maduro menggantikannya dan meneruskan program subsidi ala Chavez.
Tahun 2016, harga minyak dunia turun drastis dan penghasilan Venezuela terpangkas habis.
Kas pemerintah kosong bahkan defisit karena program untuk rakyat tetap dijalankan.
Maduro mengambil keputusan salah. Bukannya mencari solusi dengan menambah lini produk ekspor, dia malah mencetak uang sebanyak mungkin.
Nilai tukar bolivar melorot tajam. Inflasi tak terkendali dan tingkat harga barang naik hingga 1000%.
Keadaan di Venezuela benar-benar kacau dan bahkan rumah sakit pemerintah tak mampu lagi menyediakan pasokan obat-obatan.
Laiknya efek domino, ini menyebabkan banyak warga kaya memilih meninggalkan Venezuela.
Kini negara ini terpuruk dan nyaris tak mampu bangkit lagi. Selain sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Venezuela, sikap 'terlalu baik' pemerintah juga jadi salah satu penyebabnya.