Follow Us

7 Fakta Katimun, Sosok di Balik Isu Kiamat yang Menggegerkan Ponorogo

Moh. Habib Asyhad - Kamis, 14 Maret 2019 | 18:22
Rumah Katimun yang sudah tak ada penghuninya. Dialah sosok di balik isu kiamat sudah dekat di Ponorogo.
(KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI)

Rumah Katimun yang sudah tak ada penghuninya. Dialah sosok di balik isu kiamat sudah dekat di Ponorogo.

Suar.ID - Nama Katimun tiba-tiba banyak dibicarakan orang.

Tak lain dan tak bukan, pria yang hingga kini belum diketahui keberadaannya itu disebut sebagai biang kerok munculnya isu kiamat sudah dekat di Ponorogo.

Yup, baru-baru ini, warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, geger setelah mendengar isu kiamat akan datang di desa mereka.

Tak ayal, sebanyak 52 warga desa mendadak mengungsi ke sebuah tempat di Malang usai mendengar isu kiamat sudah dekat.

Baca Juga : Kini Dekat dengan Gisella Anastasia, Pebasket Wijaya Saputra Akui Lebih Suka Wajah Gisel Polos Tanpa Make-Up

Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata kepindahan mendadak mereka dipicu ajaran bahwa kiamat sudah dekat yang akan menghampiri wilayah mereka.

Yang tak kalah menggegerkan, sebelum mereka bedol desa, 52 warga ini menjual seluruh harta beserta rumahnya dengan harga murah meriah.

Ternyata di balik peristiwa itu, ada sosok yang telah menyebarkan isu kiamat palsu tersebut.

Namanya Katimun, warga setempat yang akhir-akhir ini rumahnya menjadi tempat berkumpul warga yang takut kiamat.

Identitas Katimun itu disampaikan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni kepada wartawan.

Setelah diketahui siapa dalang dibalik peristiwa ini, Bupati Ponorogo pun buka suara siapa sebenarnya sosok Katimun ini.

Ada beberapa fakta yang mesti kita ketahui tentang sosok misterius itu.

  1. Sosok Katimun
Katimun adalah juga seorang warga desa Watu Bonang yang menyebarkan isu kiamat karena diduga telah terpengaruh ajaran sesat.

Ipong menuturkan, sekitar dua bulan lalu, usai pulang menimba ilmu di Malang, Katimun mendatangi rumah ke rumah, mempengaruhi warga dan menyebarkan ajarannya.

Kepada warga, Katimun menyampaikan bahwa kiamat sudah dekat.

Baca Juga : Pengadilan Kabulkan Banding, Masa Hukuman Ahmad Dhani Dikurangi

"Yang membawa ajaran ini ke Ponorogo atau ke Desa Watu Bonang itu, warga kami, namanya Katimun," kata Ipong Muchlissoni saat, Rabu (13/3/2019).

Namun sampai saat ini Bupati Ponorogo masih belum membeberkan identitas lengkap sosok ini.

  1. Ajaran yang disebarkan Katimun
Dalam ajarannya, sebelum warga pindah Katimun menyuruh agar warga menjual aset barang berharga dan rumahnya sebelum kiamat terjadi.

Hal itu dipercaya supaya warga mempunyai bekal untuk menuju ke akhirat.

Akhirnya beberapa warga menjual rumahnya dengan harga Rp20 juta dan ternak mereka dihargai Rp8 juta.

Selain itu warga diharuskan membeli sebuah pedang dengan harga Rp1 juta untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan besok akan terjadi huru hara.

“Jadi intinya, dia mengatakan kiamat sudah dekat, jamaah diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal di akhirat, atau dibawa dan disetorkan ke pondok. Jamaah harus salat lima waktu di masjid," kata Ipong Muchlissoni saat, Rabu (13/3/2019).

  1. Kasus Katimun Sempat Viral di Media Sosial
Kabar 52 warga Ponorogo mengungsi ke Malang menjadi viral setelah sebuah akun atas nama Rizki Ahmad Ridho mengunggah informasi itu di akun Facebook Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP).

Sejak di-posting dua hari kemarin sudah dikomentari 1.405 netizen dan disukai 1.014 netizen.

Baca Juga : Syahrini tentang Malam Pertamanya: 'Indah Sekali Merasakan Pertama Kali Tidur dengan Suami yang Sudah Sah'

Unggahan Rizki tersebut adalah:

“Kepoinfo seng omahe watu bonang enek ora jarene lemah' podo didol gek pindah neg malang kae kronologine pie… Seng 2, krngu" jarene kenek doktrin seng kiamat disek dwe daerah kno gek jarene neh kui gae jaket MUSA AS..kui aliran opo lurrr. samarku mbat brawek neg daerah" lio.. Ngnu wae.. mergo rdok nyamari babakan ngne kie wedi ko mbat digae edan lak io. jembuk.

(#kepoinfo yang rumahnya di Watu Bonang ada apa tidak. Infonya tanah-tanah dijual lalu pada pindah ke Malang. Terus bagaimana kronologinya. Yang kedua, dengar-dengar katanya kena doktrin bahwa kiamat pertama kali akan datang di situ. Lalu katanya lagi ada yang memakai jaket MUSA AS. Itu aliran apa ya saudara, khawatirku merembet ke daerah lain. Gitu aja. Soalnya agak membahayakan masalah seperti ini. Takutnya malah membuat orang gila),"

  1. Katimun mengosongkan rumahnya selama dua bulan
Rumah Katimun, tokoh yang mengajak 52 warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, pindah ke Kabupaten Malang karena isu kiamat, sepi, Rabu (13/3/2019).

Rumah itu diketahui sudah tidak berpenghuni sejak dua bulan lalu.

Pantuan Kompas.com, pintu rumah Katimun terkunci rapat.

Bahkan bagian depan rumah dipagar dengan jaring plastik melingkar.

"Setelah Katimun pindah ke Malang, aktivitas pengikutnya tidak ada lagi. Mushala yang dahulu ramai jemaahnya juga sepi. Sekarang sepi seperti kuburan," ujar Kepala Desa Watu Bonang Bowo Susetyo kepada Kompas.com, Rabu malam.

Bowo mengatakan, tidak mengetahui persis proses 52 warga Watu Bonang hijrah ke Malang. Dia hanya mengetahui bahwa Katimun hijrah ke Malang dua bulan lalu.

  1. Warga yang terdoktrin ajaran Katimun mengungsi secara diam-diam
Bowo Susetyo mengaku kaget dan tak tahu-menahu ada 52 warganya pindah ke Malang.

Dia hanya mengetahui bahwa Katimun hijrah ke Malang dua bulan lalu. Bowo mengatakan secara administrasi 52 warga yang pindah ke Malang itu masih warga Desa Watu Bonang.

Bowo mengatakan, sejauh ini baru empat rumah yang dijual oleh warga yang termakan isu kiamat itu.

"Ketika kami konfirmasi kenapa dijual, warga mengatakan hasil penjualan itu nanti akan menjadi bekal selama mondok di Kasembon, Kabupaten Malang," kata Bowo.

  1. Dilaporkan ke Gubernur Jawa Timur
Kasus ini pun akhirnya dilaporkan oleh Bupati Ponorogo ke MUI Jatim untuk meminta segera turun tangan atas peristiwa ini.

Dirinya juga melaporkan kasus itu ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan aparat kepolisian.

  1. Tidak mempan
Menurut Ipong, Pemkab Ponorogo bersama ormas Islam dan MUI sudah turun ke lokasi untuk memberi pemahaman dengan berbagai cara, tetapi tidak mempan dan tembus.

"Untuk itu saat ini orang-orang lain yang belum terpengaruh kami bentengi sekarang supaya tidak melebar lebih dari 52 orang," kata Ipong.

Namun, menurut Ipong, kasus ini terkendala karena di lokasi kejadian tidak ada aktivitas keagamaan.

Selain itu, bila hendak menindak, polisi harus ke pondok pesantren langsung dan harus ada fatwa MUI dulu. (Nicolaus Ade Prasetyo)

Artikel ini sudah tayang di Grid Hot dengan judul 5 Fakta Sosok Katimun, Pria Penyebar Ajaran 'Kiamat Sudah Dekat' yang Buat Warga Ponorogo Berduyun-duyun Pindah ke Malang

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest