Follow Us

Kisah Cora Pearl: PSK Paling Kaya pada Zamannya, Namun Meninggal dengan Kondisi Miskin

Adrie P. Saputra - Rabu, 13 Maret 2019 | 18:04
Cora Pearl
TVN

Cora Pearl

Suar.ID - Cora Pearl, adalah seorang wanita seksi yang siap telanjang di pesta makan malam Paris pada pertengahan tahun 1800-an.

Perilakunya yang mengejutkan masyarakat membuatnya menjadi simbol pelacur dari dekadensi Kekaisaran Kedua Perancis.

Akan tetapi primadona Perancis ini sebenarnya adalah wanita Inggris yang sederhana pada awal mulanya.

Cora Pearl lahir dengan nama Emma Elizabeth Crouch di Portsmouth, Inggris, sekitar tahun 1835.

Meskipun dalam memoarnya, ia mengklaim tahun kelahiran adalah 1842 (tujuh tahun lebih muda).

Ayahnya, Frederick Nicholas Crouch, adalah penulis lagu ternama yang meninggalkan keluarga dan pindah ke Amerika Serikat.

Dikatakan, ayahnya menikah beberapa kali dan dikatakan juga pada saat kematiannya ia memiliki 20 anak.

Baca Juga : Perempuan Nomor 9, Kode PSK yang Kerap Disewa Jackie Chan di Masa Muda Dulu

Cora Pearl
André-Adolphe-Eugène

Cora Pearl

Sementara itu, ibu Emma bergaul dengan seorang pria yang tidak pernah akur dengan Emma.

Dia dan saudara-saudaranya dikirim ke sekolah asrama Perancis, di mana dia belajar bahasa dan tata krama negaranya.

Setelah sekolah, dia pindah bersama neneknya di London dan mengambil pekerjaan sebagai asisten tukang giling (di toko kue), pekerjaan yang membuatnya bosan.

Dalam sebuah kisah, Emma muda dimanfaatkan oleh seorang pria tak dikenal yang ia temui setelah bekerja.

Ini merupakan sebuah peristiwa yang mengubah jalan hidupnya.

Dalam kisah ini, Emma keluar setelah bekerja untuk mencari teman wanita.

Baca Juga : Artis FTV Terjerat Kasus Prostitusi Online: Catat, Ini Ciri Psikologis Pria Hidung Belang Pengguna Jasa PSK

Cora Pearl dan Pangeran Achille Murat (1865).
TVN

Cora Pearl dan Pangeran Achille Murat (1865).

Sebaliknya, ia malah bertemu dengan seorang pria yang menawarkan diri untuk membeli kue-kue buatannya.

Namun pria itu membawanya ke sebuah bar, membuatnya mabuk, dan merayunya.

Keesokan harinya pria itu meninggalkan 5 pound (sekitar Rp 95 ribu) di meja samping tempat tidur yang dia temukan saat terbangun.

Itu adalah titik balik bagi Emma.

Dia merasa dia tidak bisa kembali ke rumah neneknya.

Ia akhirnya menyewa kamar di Covent Garden dan mulai menghibur para penelepon pria, salah satunya, Robert Bignell, adalah pemilik rumah bordil terkenal yang disebut Argyll Rooms.

Dia segera pindah ke Argyll.

Argyll Rooms adalah kombinasi bar, ruang dansa, dan wanita yang tersedia untuk disewa.

Tentu ada kamar di mana pasangan bisa melalukan aktivitas seksual.

Baca Juga : Jenjang Pendidikan Menentukan Tarif PSK di Malaysia, Sarjana Minimal Rp2,3 Juta per Jam

Keterlibatannya dengan Bignell berlangsung selama beberapa waktu.

Mereka melakukan perjalanan ke Paris, Perancis, dan menyamar sebagai pasangan yang sudah menikah.

Emma memutuskan untuk tinggal di sana, dan mengubah namanya menjadi Cora Pearl.

Dikatakan juga Bignell kembali ke London tanpa dirinya.

Kekaisaran Paris pada pertengahan abad ke-19 adalah pusat dunia budaya, penyair, seniman, hingga musisi.

Sekali lagi Cora sendirian di sebuah kota besar.

Cora Pearl adalah sebuah "sensasi", dia menjadi pelacur di kota itu dan pelanggan banyak yang tertarik dengan pinggang mungil dan dadanya yang "melimpah".

Cora tidak sabar, bersemangat, tidak malu untuk mengekspresikan gairah seksualnya.

Baca Juga : Pakai Darah Belut, PSK Menyamar Menjadi Perawan dan Punya Tarif Layanan Hingga Rp 20 Juta!

Dia memiliki hubungan pertamannya dengan Victor Massena, Adipati Tri Rivoli yang ke-3 hingga Pangeran Esling yang ke-5.

Dia menghujani Cora dengan uang dan hadiah, membelikannya kuda pertamanya, dan membiayai perjalanannya ke sarang perjudian.

Pecinta Cora sangat banyak mulai dari Pangeran Oranye, Sepupu Napoleon III, Duke de Morny, hingga Napoleon Joseph Charles Paul.

Cora menjadi terkenal karena ketertarikannya pada kuda.

Pada satu titik, ia sampai memiliki sebanyak 60 kuda.

Dia dikatakan juga telah mengilhami fashion untuk pelacur, menjadi simbol pelacur yang terkenal.

Pada puncak popularitasnya, ia memiliki dua tempat tinggal di Paris dan sebuah puri di negeri itu.

Cora Pearl menjadi salah satu pelacur paling terkenal di Paris pada zamannya, yang dikenal karena perilakunya yang sangat seksi.

Baca Juga : Cerita PSK Disewa Seorang Pria Selama 2 Jam, Eh Ternyata Disuruh Bantu Pindah Rumah

Cora Pearl  lahir dengan nama Emma Elizabeth Crouch.
TVN

Cora Pearl lahir dengan nama Emma Elizabeth Crouch.

Dia akan menari telanjang di depan tamu atau mandi dalam sampanye.

Dia mengenakan perhiasan terbaik dan parfum mahal.

Dia juga suka berjudi.

Namun, akhir dari sebuah eranya sudah dekat.

Perang "Franco-Prussia" meredam pesta-pesta sembrono.

Cora kembali sesaat ke Inggris bersama Pangeran Jerome Napoleon.

Ketika dia kembali ke Paris, dia memiliki lebih sedikit penelepon kaya untuk membayar tarifnya.

Ada seorang pria muda yang kaya dan 10 tahun lebih muda darinya, Alexandre Duval, menjadi terobsesi dengan Cora Pearl.

Obsesinya dengan dia begitu kuat, dia menghabiskan seluruh kekayaannya untuk mempertahankan hubungannya dengan dia.

Duval memberikan perhiasan, kuda, dan uang.

Dilaporkan bahwa pada satu titik, Duval memberinya buku yang sangat indah.

Buku seratus halaman di mana setiap halamannya diberi penanda oleh seribu keping uang franc.

Baca Juga : Gara-gara Rebutan PSK, TNI dan Wartawan di Nabire Saling Baku Hantam

Emma Elizabeth Crouch
TVN

Emma Elizabeth Crouch

Pada satu waktu, Cora memutuskan hubungan dengan Duval.

Duval yang sakit hati muncul di ambang pintunya dengan senjata api, mencoba memaksa masuk ke rumahnya, dan dalam perjuangan berikutnya Duval menembak dirinya sendiri.

Pistol yang dia bawa tanpa sengaja melukai dirinya.

Awalnya hampir mati, walau dia akhirnya pulih.

Namun, konsekuensi dari apa yang telah terjadi terbukti membawa malapetaka bagi reputasi Cora Pearl.

Pihak berwenang mengusir Cora Pearl untuk meninggalkan negara itu.

Reputasi Cora Pearl yang sudah melegenda telah hancur.

Saat ia mencapai ulang tahunnya yang ke-40, kekayaannya perlahan pudar.

Selama dekade berikutnya, dia perlahan-lahan menjual aset sedikit demi sedikit dari rumah-rumah, kuda-kuda, hingga perhiasan.

Pada 1885, dia tidak punya apa-apa lagi dan tinggal di rumah kos.

Dia menerbitkan memoarnya pada tahun 1886, tetapi karena dia menyamarkan nama-nama pelanggannya dan eksploitasi seksualnya, itu dianggap membosankan, banyak yang kecewa dan cepat menghilang.

Dia dikabarkan juga menderita kanker usus.

Baca Juga : Para PSK di China Ini Manfaatkan Belut Supaya Dianggap Tetap Perawan, Begini Caranya

Cora Pearls
Costume cocktail

Cora Pearls

Dia meninggal pada 8 Juli 1886.

Salah satu mantan kekasihnya secara anonim menutupi biaya pemakaman dan penguburannya.

Dia dimakamkan di Pemakaman Batignolles di Paris, tidak ada penanda batu nisan pada makamnya.

Dia berusia sekitar 51 tahun saat meninggal dunia. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Source : The Vintage News

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular