Suar.ID - Mereka menawan, cantik, punya gelar pendidikan yang mentereng, dan mereka juga pelacur!
Kosmo! melaporkan tren terbaru perihal pelacuran di Negeri Jiran, Malaysia.
Laporan itu mengungkapkan, sedang ramai di media sosial Malaysia, kualifikasi akademik menentukan harga seorang gadis panggilan.
Semakin tinggi gelar pendidikan seorang pelacur, semakin tinggi tarif per jamnya.
Masih dari laporan yang sama, para pelanggan kabarnya mau membayar mereka yang bergelar pendidikan tinggi dengan tarif yang lebih mahal.
Investigas Kosmo! mengungkapkan, para muncikari akan mempromosikan gadis-gadis “pintar” itu melalui katalog online.
Tapi ada aturan khusus mengenai jenis pelanggan yang diizinkan menyewa gadis-gadis itu.
Menurut Datuk Rohaimi Md Isa dari Bukit Aman Anti-Vice, Gambling and Secret Societies Division, perempuan lokal ternyata lebih disukai dibanding perempuan asing.
“Para pelacur beroperasi di belakang seorang muncikari yang akan mendapatkan komisi 50 – 500 ringgit Malaysia untuk setiap pelanggan,” ujarnya.
Saat ini, Rohaimi menambahkan, polisi sedang bekerja sama dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia untuk memblokir situs-situs yang mempromosikan layanan seks ilegal.