Follow Us

Ketika Kapal Selam Indonesia Melakukan Operasi Senyap untuk Merebut Papua, Berhasil Lolos Setelah Dijuhani Bom oleh Belanda

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 09 Maret 2019 | 15:14
Kapal selam milik Indonesia yang pernah digunakan dalam Operasi Cakra untuk merebut Papua.
IST

Kapal selam milik Indonesia yang pernah digunakan dalam Operasi Cakra untuk merebut Papua.

Kapal selam RI Candrasa dikomandani Mayor Pelaut Agus Subroto bertugas memantau kawasan Sorong dan sekitarnya.

Karena kapal- kapal selam itu bertugas mengintai posisi musuh secara rahasia misinya beresiko tinggi.

Sebab kemungkinan untuk bertemu atau ditemukan oleh kapal-kapal perang atau patroli pesawat tempur Belanda cukup besar.

Dalam kondisi seperti itu, pertempuran laut yang diakibatkan oleh bertemunya dua kekuatan juga bisa terjadi.

Namun karena misi utama kapal-kapal selam RI adalah memperoleh data sebanyak mungkin tentang kondisi dan kekuatan kapal perang Belanda di masing-masing pelabuhan dan bukan misi tempur, konflik senjata harus dihindari.

Data kondisi pertahanan di pantai bisa menjadi masukan berharga bagi pasukan yang akan didaratkan melalui operasi amfibi.

Misi pengintaian umumnya berjalan lancar tapi upaya AL Belanda untuk menyergap kapal-kapal selam tetap saja terjadi.

Khususnya ketika kapal-kapal selam RI sedang mengisi baterai dan berlayar di permukaan laut pada dini hari.

Pada saat berada di permukaan laut kapal selam rawan kepergok pesawat Neptune Belanda yang dipersenjatai roket FFAR 70 mm antikapal perang, bom seberat 3.629 kg, bom laut dalam, dan kadang membawa torpedo.

Pada PD II kapal-kapal selam U-Boat Nazi Jerman yang sedang mengisi baterai di siang hari sering mengalami nasib nahas.

Pasalnya pesawat-pesawat tempur Sekutu yang sudah dilengkapi radar pencari sasaran berhasil menemukan U-Boat tiba-tiba datang menyerang.

Dalam hitungan detik, kapal U-Boat yang belum sempat menyelam umumnya berhasil dihancurkan pesawat-pesawat tempur Sekutu.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest