Dari pemeriksaan awal, ia mengatakan kalau penganiayaan tersebut terjadi karena Andre geram lantaran korban terus menangis.
"Karena nangis terus, makanya dipukul dan anak itu meninggal," singkat Yunita.
Pelaku Menangis di Hadapan Polisi
Senin (25/2) siang, Polresta Barelang lakukan ekspos terkait pembunuhan seorang balita, M. Rizki, yang terjadi di Jalan Flamboyan Nomor 13 Baloi Blok VI Batam.
Menjelang ekspos dimulai, terlihat Andre, tersangka atas kasus pembunuhan ini, digiring oleh pihak kepolisian menuju tempat ekspos akan digelar.
Dengan muka yang terlihat garang, Andr e berjalan seolah tidak menyesal atas perbuatannya.
Namun seiring berjalannya waktu, Andre mulai terlihat mewek ketika awak media menanyainya.
"Saya menyesal. Orang tua belum tahu atas apa yang saya perbuat. Saya mau minta maaf ke orang tua," ujarnya sambil mengusap air mata.
Ternyata mental Andre tidak segarang ketika dirinya menghabisi nyawa M. Rizki.
"Jangan nangis kau. Bunuh balita berani, ditanyain malah mewek," teriak seorang rekan wartawan.
Diketahui, Andre merupakan pemuda asal Setabat, Medan, Sumatera Utara.
Pria berusia 21 tahun ini mengakui bahwa dirinya baru lima bulan tiba di Kota Batam.