Suar.ID - Berbeda dariintellectual quotient(IQ), sebenarnyaemotional quotient(EQ) lebih mudah untuk ditempa.
KarenaEQberbicara soal pilihan hidup dandisiplin. EQjuga tidak diukur dengan standar angka, namun akan terlihat dari cara hidup setiap hari.
Bagaimana caranya agar kita mengetahui apakahEQkita lemah atau kuat?
Berikut ciri-ciri dan tanda orang dengan EQ lemah seperti yang dilansir diHuffingtonpost.com:
1. Gampang stres
Saat ada situasi yang tidak beres, orang dengan EQ lemah biasanya mudah merasa tidak nyaman, cemas, dan frustasi.
Ia membiarkan dirinya dikuasai berbagai emosi yang tidak perlu. Sehingga pikiran dan perasaannya kacau.
Sebaliknya, orang yang memiliki EQ yang kuat cenderung mampu mengendalikan stres dan mengelolamood.Sehingga ia jauh dari stres.
Baca Juga : Liburan Berakhir Tragis, Bocah 9 Tahun Ini Meninggal Dunia Setelah Makan Es Krim
2. Tidak tegas pada diri sendiri
Orang yang memiliki EQ yang baik mampu menyeimbangkan sikap, perilaku, dan pikirannya. Ia memiliki batasan-batasan tertentu pada dirinya.
Sehingga hal-hal yang membuat kualitas hidupnya memburuk akan dibuangnya. Istilahnya ia tegas terhadap dirinya sendiri.
Sedangkan orang yang lemah EQ biasanya menjalani hidup semaunya, tanpa prinsip dan batasan.
3. Tidak mengenal emosinya sendiri
Semua manusia pasti memiliki emosi, namun tidak semua orang mengenal emosi yang dialaminya.
Penelitian membuktikan hanya 36% orang bisa mengenal dan mengendalikan emosinya.
Sebaliknya orang yang lemah EQ biasanya tidak mampu mengenal emosinya sendiri.
Sehingga ia gampang jatuh dalam kesalahpahaman, konflik, dan emosi-emosi beracun lainnya. Ia cenderung merasa buruk, sensitif, frustasi, dan cemas.
Baca Juga : Begini Kondisi Kamp Auschwitz Nazi Jerman yang Disebut Fadli Zon Lebih Manusiawi Dibanding Sel Ahmad Dhani
4. Mudah berasumsi dan sangat mempercayai asumsinya sendiri
Orang yang lemah EQ biasanya cepat untuk berasumsi dan beropini. Tanpa mencari bukti, ia selalu mempercayai asumsinya.
Bahkan ketika sudah ditemukan fakta dan kebenarannya pun, kalau itu bertentangan dengan asumsinya, ia akan menolaknya.
5. Menyimpan dendam
Emosi negatif seperti menyimpan dendam dan keinginan untuk membalas dendam biasanya timbul pada orang yang lemah EQ.
Hal ini merupakan salah satu respons karena tidak mampu mengendalikan stres.
6. Sering jatuh dalam kesalahan yang sama
Orang dengan EQ lemah sulit melupakan kesalahan orang lain maupun kesalahan diri sendiri.
Ia sering jatuh pada kesalahan yang sama tanpa upaya untuk memperbaiki kesalahan itu.
Padahal membiarkan diri terus berada dalam kesalahan yang sama bisa menghancurkan kualitas hidup.
7. Sering salah paham pada orang lain
Salah satu tanda EQ lemah adalah sulit untuk memahami intensi orang lain. Ia sering salah paham akan perkataan maupun perilaku orang lain.
Rasanya sulit baginya untuk berpikir dengan pikiran dan perasaan yang lebih terbuka untuk memahami maksud dan tujuan orang lain kepadanya.
8. Tidak mengenali dirinya sendiri
Semua orang, untuk mengendalikan diri perlu mengenali emosi dan sifatnya. Misalnya hal-hal apa yang membuatnya marah, senang, sedih, dan emosi lainnya.
Nah, orang yang lemah EQ biasanya tidak bisa memahami itu. Itulah sebabnya ia bersikap seperti orang yang tidak memiliki pendirian.
9. Tanpa ekspresi, malah tidak bisa marah
EQ yang baik tidak hanya soal sikap yang manis dan baik, namun juga kemampuan untuk mengekspresikan diri. Jika sedih, menangis.
Kalau senang, ya tertawa. Orang yang lemah EQ tidak mengetahui hal ini. Bahkan ada orang yang tidak bisa menunjukkan kemarahan pada dirinya.
Padahal menyimpan amarah itu tidak sehat.
10. Menyalahkan orang lain akan apa yang dirasakannya
Emosi manusia itu timbul dari dalam diri, bukan dari luar. Namun orang yang lemah EQ tidak memahami konsep ini.
Untuk hal-hal yang dirasakannya, ia malah menyalahkan orang lain. Ia merasa bahwa orang lain harus bertanggung jawab akan apa yang dirasakannya sendiri.
Baca Juga : Instagramnya Diblokir, Arie Untung : Adminnya Masih Jomblo
11. Gampang tersinggung
Orang yang lemah EQ gampang tersinggung karena ia sendiri kurang percaya diri dan pikirannya tertutup.
Bahkan kadang, orang bercanda saja dianggap serius. Akhirnya ia tersinggung hingga menyimpan dendam.