Suar.ID - Geisha dan Jepang menjadi dua hal yang seolah tidak bisa dipisahkan.
Maklum saja, citra Geisha yang kerap dilekatkan dengan perempuan penghibur sangat melekat dengan budaya negeri sakura tersebut.
Seorang wanita berparas cantik dan bertingkah anggun dengan wajah dirias bedak cat putih memakai kimono berwarna-warni, itulah gambaran Geisha.
Namun, banyak yang salah dari citra tersebut.
Baca Juga : Sempat Ramai Dicurigai Sebagai Alat Komunikasi Jarak Jauh, Pulpen Jokowi Ternyata Harganya Cuma Rp29 Ribu!
Geisha bukanlah pelacur, melainkan wanita yang mempertontonkan kesenian untuk menghibur tamunya, tak semua geisha merias wajah dengan cat putih dan bahkan, mereka awalnya dulu bukan wanita asli.
Ya, Anda tak salah baca. Geisha memang bukan wanita asli saat pertama kali muncul dulu.
Geisha sudah ada sejak abad ke-13 di Jepang , ratusan tahun sebelum geisha wanita muncul.
Para pria ini merias wajah mereka dengan cat putih dan melakukan ada yang dilakukan oleh geisha yang kita kenal sekarang.
Baca Juga : Ini 5 Arti Mimpi yang Sering Dialami Banyak Orang, Mulai Jatuh Hingga Gigi Copot
Mereka (geisha pria) menyajikan teh untuk para tamu, menyanyi lagu-lagu daerah Jepang, memainkan musik, menceritakan lelucon dan menari.