Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Begini Gaya Sandiaga Uno Muda ketika Jadi Cover Boy Sampul Majalah HAI Edisi Januari 1989

Moh. Habib Asyhad - Minggu, 17 Februari 2019 | 15:51
Sandiaga Uno muda ketika jadi model sampul Majalah HAI.
Dok. Majalah HAI

Sandiaga Uno muda ketika jadi model sampul Majalah HAI.

Ia kesal dan marah besar bila aku pulang ke rumah, terlambat. Kegiatan anak remaja yang beragam (aku menyukai basket) acapkali membuatku melanggar ketentuan waktu yang telah ditetapkannya.

Namun demikian, ia selalu memberiku ruang untuk mengekspresikan diri. Bila aku dimarahi, aku yang punya "hak dan kewajiban" sebagai anak diberi kesempatan untuk menjelaskan alasan yang kuat dan logis dalam menghadapi sikapnya.

Tetapi bagaimanapun, aku mengenalnya sebagai Ibu yang penuh perhatian dan kasih sayang.

Aku tak pernah merasa "kehilangan" dirinya, meski ia sibuknya luar biasa. Aku menyadari betapa ia telah mengembangkan kepribadiannya menjadi wanita matang yang hadir dalam lingkup pergaulan yang luas.

Namun, ia selalu punya waktu khusus untuk berdialog denganku.

Semasa aku bersekolah di Amerika, kedekatan kami tetap terpelihara.

Baca Juga : Ifan Seventeen Unggah Foto Anak Kandungnya dengan Istri Pertama, Sebut 'Anak Sholehah, Anak Kesayangan'

Hubungan telepon, surat-menyurat, dan kunjungan semasa aku ada di perantauan tak pernah putus. Bagiku banyak kenangan manis bersamanya yang tak bisa kuceritakan satu persatu.

Yang paling membekas di hatiku, adalah perannya sebagai seorang ibu yang semakin kuat waktu aku mengalami keterpurukan pada awal tahun 1998.

Aku di- PHK dan mempunyai seorang istri dan anak yang baru berusia sekitar satu tahun. Ia meyarankan aku pulang bersama keluarga kecilku dan tinggal bersamanya.

Ia kenal betul watakku yang enggan dibantu. Oleh karena itu, pada masa aku belum punya penghasilan, ia sering kali meletakkan "amplop" di dalam bukuku.

Ia ingin dompetku tidak sama sekali kosong. Aku rasa, tanpa dukungannya, tanpa semua ajaran keras dan tegas yang diterapkan padaku dahulu, aku tak mungkin duduk di kantor ini.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x