Peter Carey sendiri merupakan Professor Emeritus di Trinity College, Oxford, Inggris, dan kini dia juga menjabat sebagai Adjunct Professor di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
Babad itu ditulis Pangeran Panular, salah satu putera Sultan.
Saat pagi menjelang Sultan dan keluarganya berbusana serba putih, bahkan kursi-kursi pun dibalut kain putih.
Baca Juga : Isu Ahok Gantikan Ma'ruf, Jokowi: Itu Fitnah yang Sangat Tidak Mendidik
Sultan telah memerintahkan semua kepala laskar prajurit keraton untuk meletakkan senjata dan mengibarkan bendera putih.
Sebelum pukul sembilan Sultan sudah menjadi tawanan.
Dalam tawanan itu termasuk sekitar 300 laskar perempuan pengawal Sultan.
Mereka adalah para perempuan yang dididik untuk berperilaku lembah lembut dan bertindak tegas secara militer.
Mereka mahir menggunakan senapan dan menunggang kuda.
Babad tersebut juga mengisahkan betapa terhinanya Sultan saat itu. Mereka merelakan segala senjata dilucuti oleh serdadu Inggris dan sepoy.
Kemudian diarak dengan pengawalan menuju Wisma Residen yang berlokasi di barat benteng Vredeburg.
Menurut Carey, Sultan menyerahkan keris, pedang, dan belatinya.