Suar.ID - Cuitan Achmad Zaky, CEO sekaligus pendiri Bukalapak baru-baru ini menuai polemik hingga tagar #uninstallbukalapak digaungkan oleh warganet.
Bukan tanpa alasan, cuitan Achmad Zaky yang menyinggung tentang 'presiden baru' ini membuat dirinya harus berhadapan dengan para pendukung Presiden Joko Widodo.
Banyak pendukung Jokowi yang menyayangkan cuitan Achmad Zaky padahal ia selama ini dinilai banyak dipuji oleh Jokowi lantaran bisnis start-up Bukalapak yang semakin sukses.
Dalam cuitannya, Zaky mengungkap soal anggaran R&D (Research & Development) alias riset dan pengembangan Indonesia yang sangat minim tahun 2016 yang hanya 2 miliar dolar AS.
Baca Juga : Inilah Sosok Achmad Zaky, CEO Bukalapak yang Sudah 'Gila' Komputer Sejak SD
Anggaran tersebut tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D.
Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan angagran R&D sebesar 511 miliar dolar AS, China 451 miliar dolar AS.
Zaky juga menyebut jika industri 4.0 hanyalah omong kosong belaka dan mengakhiri cuitannya dengan ungkapan: 'mudah-mudahan presiden baru bisa naikin'.
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif yang melibatkan kemajuan teknologi informatika.
Baca Juga : Viral Tagar #uninstallbukalapak: Netizen Singgung CEO yang Sebut Kata 'Presiden Baru'
Karena cuitan itulah tagar #uninstallbukalapak masih bertengger dalam urutan atas tren di Indonesia.
Menyadari cuitannya berbuntut panjang, Achmad Zaky pun memberi klarifikasi terkait cuitan tersebut.