Setelah sukses dengan album Slow Rock, “Kugenggam Dunia” keluarlah Album Leila besutan Wiwien Ngesti.
Kemudian disusul Lagu Sonia.
Baca Juga : Kisah Mereka yang Dihabisi Massa Secara Brutal Meski Tak Bersalah, Salah Satunya Terjadi di Bekasi
Selanjutnya Abiem Ngesti mencoba berkreasi karya sendiri dalam lagu “Gadis Baliku” yang memadukan musik dangdut, Rap, dan etnik dengan introducing “Ole ole ole” dimana pada saat itu sedang gegap gempita Piala Dunia 1994.
Lagu Gadis Baliku boleh dikatakan sebagai pencapaian estetis tertinggi di sepanjang karier musiknya, sebelum kepergian untuk selamanya.
Karena lewat karyanya sendiri ini, lagunya sangat visioner dan juga dalam video pembuatan video klipnya di Tanah Lot Bali sangat memukau tentang kesadaran sosial dan budaya Indonesia.
Album kesebelas “Dahsyat” rupanya sebagai album terakhir Abiem Ngesti.
Prestasi perjalanan karier Abiem Ngesti, untuk album Pangeran Dangdut meraih penghargaan HDX Awards dan masuk nominasi BASF Awards.
Video klip Dahsyat meraih Anugerah Dangdut TPI, dan tahun 2015 lagu Ini Dangdut dijadikan soundtrack Hollywood film Blackhat karya sutradara Michael Mann yang mengambil lokasi syuting di Amerika, China, Hongkong, Malaysia, dan Indonesia.
Michael Mann adalah sutradara kenamaan Hollywood yang populer dengan film besutannya Java Heat dan Collateral.
Namun sayang, belum sempat ia menggapai karier setinggi-tingginya, Abiem yang saat itu baru berusia 16 tahun keburu dipanggil Yang Maha Kuasa.