Massa segera menemukan dua orang yang benar-benar tidak bersalah yang mereka putuskan untuk disalahkan.
Mereka bertemu dengan pekerja garmen Babar Noman dan pemotong kaca Mohammad Saleem, memukulinya sampai pingsan, dan menyeret mereka melewati kerumunan.
Tubuh dua orang yang tak berdaya ini ditumpuk dengan kayu bakar. Orang-orang miskin ini, orang-orang yang tidak bersalah dibakar sementara ratusan orang memandang dan bersorak-sorai.
Mengapa polisi tidak mencegah? Bagaimana pun polisi pasti datang di tempat serangan teroris.
Jumlah masa sangat banyak sehingga polisi tidak punya pilihan selain hanya melihat dua orang dibunuh secara brutal.
3. Muhammad al-Zahra
Kita tentu masih ingat dengan kasus pada Agustus 2017 lalu, Muhammad al-Zahra seorang tukang reparasi listrik (30) dibakar hidup-hidup setelah dituduh mencuri amplifier di Mushola Al-Hidayah, Kabupaten Bekasi.
Ia bahkan sempat mengucapkan kata terakhirnya, "Saya bukan pencuri," sebelum masa yang marah memukuli hingga membakarnya hidup-hidup.
Beruntung, para pelaku yang membakar Zahra ditangkap dan diadili.
Di pengadilan, mereka menangis menyesali dan menundukkan kepala karena malu.