Hanya satu hal yang membuatnya jengkel ketika anak-anak tetangganya terus merusak kebunnya. Ebrahimi kemudian menyusun rencana untuk memotret anak-anak tersebut saat menyerang kebunnya.
Niatnya adalah untuk menunjukkan foto-foto itu ke polisi sebagai bukti. Nahas, ada orang yang melihat Ebrahimi memotret anak-anak itu, ia lantas melaporkannya pada polisi.
Polisi membawa Ebrahimi untuk diinterogasi, dan rumor di daerahnya segara menyebar. Beberapa meneriakkan Ebrahimi sebagai “Pedo! Pedo!" saat ia dibawa polisi.
Ebraihimi lantas dibebaskan karena tidak terbukti bersalah, namun para tetangganya terlanjur percaya ia adalah pedofil.
Dua hari setlah pembebasannya, tetangga Ebraihimi, Lee James dan Stephen Norely menyerang Ebrahimi pada malam hari, menyeret pria tak berdaya itu ke jalan raya.
Mereka kemudian menyiramnya dengan alkohol dan membakarnya hingga mati. Penyelidikan berikutnya menemukan bahwa Ebrahimi telah dilecehkan sebelumnya, dan baik dewan dan polisi telah berulang kali memihak para pelaku kekerasan.
2. Babar Noman dan Mohammad Saleem
Pada tahun 2015, sebuah kelompok teroris sempalan Taliban yang disebut Jamaat-ul-Ahrar mengirim dua pembom bunuh diri untuk menyerang Lahore, Pakistan.
Para pengebom membidik dua gereja lokal dalam serangan brutal yang menewaskan 17 orang dan melukai 80. orang lainnya.
Penduduk setempat panik dan marah setelah ledakan itu terjadi. Pelaku bom bunuh diri pun tewas dalam ledakan itu.
Tapi, para pemuda setempat mulai mengumpulkan masa dan mulai mencari orang-orang yang mereka rasa bertanggung jawab atas serangan itu.