Suar.ID - Video polisi menginterogasi jambret menggunakan ular, viral di media sosial.
Dalam video itu terlihat seorang pria dengan tangan berada di belakang pinggang, yang kemungkinan diborgol, dikalungi ular di lehernya.
Sementara itu, seorang pria berbaju biru memainkan kepala ular itu, dengan mengarahkan ke wajah pria.
Pria itu berteriak-teriak ketakutan saat ular didekatkan ke wajahnya. Dia memalingkan wajah ke samping sembari berteriak kencang.
Baca Juga : Barengan Digerebek Polisi: Vanessa Mendekam di Penjara, Avriella Asyik Perawatan di Salon Kecantikan
"Sudah berapa kali kau mencuri HP, cepat mengaku," ujar penginterogasi.
Diduga pelaku langsung menjawab, "Aduh, saya curi HP dua kali saja," jawabnya.
Melansir kompas.com, Kepolisian Daerah Papua meminta maaf atas perbuatan oknum polisi di Polres Jayawawiya yang menginterogasi pelaku penjambretan telepon seluler dengan melilitkan ular di tubuhnya.
Video interogasi yang tak wajar tersebut viral di media sosial.
Baca Juga : 'Yang, Itu Motor Kesayangan Aku,' Teriak Kekasih Pria Perusak Motor saat Ditilang Polisi
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kasus ini telah ditangani Bidang Propam Polda Papua.
Oknum polisi itu sudah diperiksa.
Jika terbukti melanggar akan diproses sesuai dengan peraturan disiplin anggota Polri atau kode etik profesi.
"Kami minta maaf soal kejadian itu," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019) malam.
Sebelumnya, pada Senin (4/2/2019), polisi mengamankan seorang pelaku penjambretan ponsel yang tertangkap tangan warga.
Saat di kantor polisi, pelaku tidak mengakuinya saat diinterogasi.
Seorang oknum polisi kemudian berinisiatif melilitkan ular di tubuh pelaku sehingga pelaku mengakui perbuatannya.
"Langkah yang dilakukan anggota yaitu berupaya meyakinkan dan memberitahu bahwa benar pelakunya.
Baca Juga : Pasangan Bule yang Korbankan Bayinya Sebagai 'Pertunjukan' untuk Dapat Uang, Akhirnya Diciduk Polisi
Namun karena tidak ada pengakuan timbul inisiatif menggunakan ular dengan maksud dan tujuan yaitu mengetahui kejujuran masyarakat tersebut dan efektif hingga pelaku mengakui perbuatannya," kata Kabid Propam Polda Papua, Kombes Polisi Jannus P Siregar.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya, juga menyampaikan permohonan maaf karena penyidik kurang profesional dalam bertugas.
"Ke depan Polres jayawijaya akan bekerja lebih profesional," kata Tonny. Menurut dia, ular tersebut jinak serta tidak berbisa dan berbahaya.
Tindakan yang dilakukan oleh anggota merupakan inisiatif sendiri supaya dalam waktu sekejap ada pengakuan dan tidak ada tindakan pemukulan.
Baca Juga : Panik dan Langsung Lapor Polisi Mengira Mobilnya Dicuri, Pria Ini Ternyata Hanya Lupa Tempat Parkir
"Terkait dengan ini, kami telah melakukan tindakan tegas kepada personel dengan memberikan tindakan disiplin seperti kode etik serta menempatkan di tempat yang khusus," ujar Tonny.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kabupaten Jayawijaya Hengki Heselo mengatakan, pihaknya sangat mendukung kinerja Kapolres yang baru dengan mengambil tindakan tegas kepada pelaku tindak kriminalitas yang ada di Wamena belakangan ini.
Pihaknya juga mendukung tindakan Kapolres beserta jajaran mendatangkan ular untuk memberikan rasa takut kepada pelaku tindak pidana.
"Kita sebagai masyarakat sudah merasakan efek dari tindakan yang sudah diambil dari aparat kepolisian dalam kurun waktu belakangan ini.
Baca Juga : Ibu Ini Menipu Polisi dengan Mengatakan Anaknya Hilang Hanya untuk Menguji Suaminya
Masyarakat yang mabuk, jambret dan yang membawa parang sudah berkurang karena tindakan tegas yang sudah dilaksanakan oleh aparat kepolisian di lapangan," tutur Hengki.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul VIRAL Video Polisi Papua Interogasi Jambret Pakai Ular Besar, Teriak-teriak Ketakutan Akhirnya Ngaku