Dalam penelitian Dr. Zhang, ia menguji mortar kapur dengan jumlah ketan yang berbeda untuk memeriksa kinerjanya dibandingkan dengan mortar kapur tradisional.
Melalui tes, ditemukan bahwa "mortar ketan memiliki sifat fisik yang lebih stabil, memiliki penyimpanan mekanik yang lebih besar, dan lebih kompatibel, yang membuatnya menjadi mortar restorasi yang cocok untuk pasangan bata kuno."
Baru-baru ini, mortar ketan digunakan dalam proyek konservasi, termasuk pemulihan Jembatan Shouchang yang berusia 800 tahun di Zhejiang, China. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)