Lain halnya dengan seorang tentara Jepang bernama Shoici Yokoi.
Dia merupakan seorang tentara berpangkat kopral dari Angkatan Darat Jepang pada Perang Dunia II.
Dilansir dari BBC, ketika terjadi pertempuran di sekitar Pasifik Barat, Jepang mendapatkan perlawanan sengit dari tentara AS.
Baca Juga : Waspada! Ini Daftar Lengkap 5 Merek Obat Darah Tinggi yang Ditarik oleh BPOM Karena Bisa Memicu Kanker
Korban banyak di kedua sisi. Kemudian, begitu komando Jepang mengalami masalah, Yokoi dan pletonnya ditinggalkan sendiri.
Pada tahun-tahun awal, tentara Jepang di Pasifik Barat itu segera berkurang menjadi beberapa orang.
Mereka terpaksa bertahan hidup dengan menangkap dan membunuh sapi untuk makanan mereka.
Saat kondisi semakin berbahaya, Yokoi dan kawannya bersembunyi ke dalam hutan.
Mereka makan kodok, belut, bahkan tikus untuk bertahan hidup.
Prinsipnya adalah daripada tertangkap dan dibunuh tentara AS, lebih baik mereka bersembunyi.
Akhirnya, lambat laun tinggal Yokai saja yang tersisa, dari sejumlah pasukan di Pulau Guam itu.
Dua teman terakhirnya yang selamat meninggal dalam banjir pada 1964.