Yokoi juga diundang untuk berbicara di universitas dan di sekolah-sekolah di seluruh Jepang.
Dia kemudian menikah dan kembali ke Guam untuk berbulan madu.
Baca Juga : Fifi Lety: Saya Terlalu Percaya Ahok, Harusnya Dulu Berani Melawannya
Alat bertahan hidup buatannya, juga seragam tipisnya kini dipajang di Museum Guam di Agana.
Dilansir dari New York Times, kasus Yokoi menyoroti transformasi luar biasa yang telah dialami Jepang ketika perang.
Dia adalah lambang nilai-nilai ketekunan sebelum perang, serta kesetiaan kepada Kaisar. Pada September 1997, Yokoi meninggal.
Sosok yang dikenal sebagai pahlawan jepang ini terkena serangan jantung. Ketika itu Yokoi berusia 82 tahun.