Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Tragis Utusan Belanda di Kerajaan Mataram, Dimasukkan ke Kandang Buaya

None - Selasa, 22 Januari 2019 | 06:00
Ilustrasi Sultan Agung

Ilustrasi Sultan Agung

Apabila dalam waktu dekat tidak juga datang utusan yang diminta tadi ke Mataram, maka 24 orang rekan Antonio Paulo akan mengalami nasib serupa dengan komandan mereka.

Baca Juga : Misteri Hilangnya 10 Suku Israel yang Berasal dari 12 Putra Yakub

Hasil perundingan di Tegal benar-benar merupakan pukulan bagi Kompeni; mereka benar-benar merasa direndahkan martabatnya.

Karena van Brouchum bertindak atas nama Gubernur Jenderal, maka Gubernur Jenderal Brouwer dipecat dari jabatannya dan digantikan oleh Antonie van Diemen.

Demikianlah, maka selama masa-masa pemerintahan Sultan Agung, tidak satupun orang Belanda yang ditawan berhasil dibebaskan.

Ketika Sultan Agung wafat tahun 1645, barulah sisa tawanan itu dapat dibebaskan dengan tebusan atas perkenan raja yang baru, Sultan Amangkurat I.

Ternyata bahwa mereka itu hanya tinggal 33 orang, yang berarti bahwa ke-24 anak buah Antonio Paulo mengalami nasib serupa seperti komandan mereka: dilemparkan ke kandang buaya menjadi mangsa hewan ganas itu sesuai dengan ancaman yang diberikan Sultan Agung di Tegal.

(Ditulis oleh A.S. Wibowo. Seperti pernah dimuat di MajalahIntisariedisi September 1977)

Baca Juga : Saat Raden Wijaya Menaklukkan Pasukan Mongol yang Ditakuti Kerajaan-kerajaan Besar Dunia

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x