“Sejauh ini kondisi kejiwaan tersangka normal, tetapi kami akan periksa lebih lanjut,” kata Eliantoro.
Tinggal di kontrakan bekas garasi
Tetangga tersangka, Siti Nurrohmah (60), mengatakan, sering mendengar suara pukulan jika QLR sedang rewel atau menangis.
“Habis ada suara plak, pasti QLR lagsung berhenti menangis,” ujarnya.
Meskipun tinggal di rumah yang lokasinya berhadapan dengan kontrakan tersangka, Siti mengaku, tak mengenal tersangka secara dekat.
Dari keterangan beberapa warga sekitar, diketahui tersangka yang baru lima bulan tinggal di tempat itu memang lebih sering bersikap tertutup.
Baca Juga : Lewati Medan Terjal dan Licin, Perempuan Lumpuh Ini Harus Ditandu Sejauh 6 Km untuk Berobat ke Kota
Sebagai kelanjutan pemeriksaan, seorang psikiater akan diminta memeriksa kesehatan kejiwaan RS
Oleh karena itu, tak banyak warga yang mengetahui kondisi sehari-hari keluarga tersangka.
Bahkan, menurut Siti, tersangka juga melarang keras QLR keluar rumah ikut bermain dengan anak seusianya.
Siti menuturkan, sekitar satu minggu sebelum peristiwa penganiayaan itu, dia sempat melihat mata QLR tampak lebam.
“Ah itu karena kemarin jatuh di kamar mandi,” ucapnya sambil menirukan ucapan tersangka ketika ditanya penyebab luka memar di kedua mata QLR itu.