Pada Jumat sore saat QLR hendak dilarikan ke rumah sakit, Siti melihat ada darah yang mengalir dari hidung bocah itu.
“Waktu itu saya langsung pergi karena enggak tega melihat anak kecil, tubuhnya lunglai seperti habis ditabrak mobil,” katanya.
Siti dan beberapa warga lainnya mengatakan, tersangka dan suaminya baru lima bulan tinggal di kontrakan tersebut.
Mereka mengaku pada warga sebagai pasangan yang baru menikah.
Di rumah kontrakan bekas garasi mobil yang disewa seharga Rp800 ribu itu tersangka membuka usaha warung makanan dan minuman.
Baca Juga : Mengenal KKB Pimpinan Lekagak Telenggen, Kelompok Bersenjata Paling Berbahaya di Segitiga Hitam Papua
Namun, nampaknya usaha itu tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Suami tersangka, yang bernama Wage, diketahui warga berprofesi sebagai sopir ojek daring.
“Habis buka usaha itu mereka jadi sering bertengkar, bahkan sebulan lalu yang perempuan (tersangka) sampai teriak minta tolong ke warga karena mengaku mau dibunuh suaminya,” kata Siti.
Kematian QLR di tangan ibu kandungya itu membuat Siti terkejut dan sedih.
“QLR itu anaknya cantik dan lucu, sedih sekali lihat dia sekarang jadi begitu,” ujarnya. (KRISTIAN OKA PRASETYADI/PANDU WIYOGA)
Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.ID dengan judul Bocah 1,5 Tahun Tewas Di Tangan Ibu Kandungnya