Suar.ID – Kecelakaan kerja tragis menimpa Sariman (36) di tempat pengepulan di RT 002 RW 04, Sumurbatu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Diwartakan Watakotalive.com, peristiwa itu terjadi pada Kamis (17/1/2019) pukul 10.00 WIB.
Korban tewas mengenaskan, tubuhnya hancur, dan hanya tersisa kedua kakinya.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Bantar Gebang, Kompol Siswo seperti dikutip dari Watakotalive.com, di tempat pengepulan tersebut ada 4 orang pekerja.
Baca Juga : Menurut Pengamat Komunikasi Politik, Aksi Joget Prabowo dan Pijatan Sandi Saat Debat Pilpres Tak Etis
Saat kejadian, ada tiga orang yang sedang bekerja termasuk korban.
Insiden mengerikan itu terjadi saat korban bekerja di bagian atas mesin pencacah dan bertugas memsukkan limbah plastik seperti ember dan limbah plastik lainnya.
Dua rekan korban bekerja di bagian bawah, bertugas menampung hasil cacahan dan memasukkannya dalam karung.
Kejadian persis saat korban masuk ke dalam mesin pencacah tidak diketahui persis oleh dua rekannya,
Hal ini lantaran, mesin pencacah yang mengeluarkan suara begitu keras membuat dua rekan korban tak mendengar apa-apa selain suara mesin.
Mereka juga tidak mendengar teriakan atau permintaan tolong dari korban.
Mereka baru merasakan keanehan ketika melihat ceceran darah dan mesin pencacah sedikit macet.
"Temannya tidak tahu, suara mesin itu kan kencang dan bising. Teman korban tahu saat melihat darah dan mesin agak macet," ujar Siswo.
Rekan korban lantas mengecek ke bagian atas mesin dan mendapati korban sudah masuk ke dalam mesin, menyisakan kakinya saja.
Baca Juga : Mengaku Tak Dapat Dukungan Keluarga, Ibu Sambung Beberkan Sikap Vanessa Angel di Mata Keluarga
Baca Juga : Kisah Sedih Dibalik Mie Ayam Seharga Rp2.000 yang Dijual Rika di Sragen dan Jadi Viral
"Saat dicek ke atas benar melihat korban sudah masuk ke mesin tersisa kaki saja," terang Siswo.
Melihat korban masuk ke dalam mesin dan tinggal kaki saja yang tersisa membuat rekan korban trauma.
Ia sempat pingsan melihat kejadian tersebut. Bahkan, AM, pemilik mesin penggilingan tersebut juga pingsan tak menyangka kejadian itu terjadi.
"Teman korban trauma dan sempat pingsan juga saat melihat kejadian itu. Pemilik yang tahu juga ikut pingsan tak menyangka kejadian itu," kata Siswo.
Pemilik mesin penggilingan bisa dipidana
Sementara mengutip Kompas.com, Siswo mengatakan AM, pemilik tempat penggilingan plastik bisa menjadi tersangka.
"Kami kembangkan apakah nanti masuk ke tersangka atau tidak. Kita bisa kenakan pasal kelalaian dalam pekerja yang mengakibatkan orang meninggal atau mati, itu Pasal 359 KUHP itu ancaman hukumannya 5 tahun," kata Siswo saat ditemui di lokasi, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019).
Siswo menjelaskan, pihaknya masih mendalami dan menyelidiki kasus tersebut. Kondisi AM saat ini masih syok dan sedih mengetahui peristiwa itu.
Baca Juga : Ditanya tentang 6 Caleg Gerindra yang Eks-Koruptor, Prabowo: 'Mungkin Korupsinya Enggak Seberapa'
Baca Juga : Bule Ini Jatuh Miskin Setelah Menikahi Perempuan Indonesia yang Menguras Hartanya, Padahal Cintanya Tulus
Korban diduga mengantuk
Siswo juga menjelaskan, tidak ada unsur bunuh diri dari kejadian tersebut. Korban diduga mengantuk saat bekerja sehingga menyebabkan dirinya terpeleset masuk ke dalam mesin.
"Kata temannya korban sering begadang jadi mungkin ngantuk terus terpeleset masuk ke mesin," ujar Siswo.
"Kalau kemungkinan tangan dulu karena pada saat kerja kan dia masukkan tangannya ke mesin itu, mungkin terseret dan langsung ke kepala. Enggak ada teriakan karena mesinnya terlalu bising," tutur Siswo.
Korban baru menikah 7 bulan
Kapolsek Bantar Gebang, Kompol Siswo mengatakan seperti dikutip dari Kompas.com, korban merupakan karyawan baru di tempat tersebut. Dia diperkirakan baru bekerja kurang dari sebulan.
Dia juga meninggalkan seorang anak yang tinggal bersama istrinya di Blora, Jawa Tengah.
"Untuk korban juga baru menikah sekitar 7 bulan, istrinya juga sudah datang (mengambil jenazah) bersama keluarga dari korban," ujar Siswo.
Potongan tubuh korban sempat dibawa ke RSUD Kota Bekasi sebelum keluarga datang.
Kini, jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Blora dan telah dikuburkan.
Warga sekitar tempat penggilingan limbah mengenal korban sebagai pribadi yang baik.
Baca Juga : Ahok Bersyukur Masuk Penjara dan Tidak Terpilih Lagi Jadi Gubernur DKI
Baca Juga : Ini Kata Ahli, Wanita Dilarang Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Intim dengan Suami