"Yang penting saya tidak rugi. Bisa jualan, jaga anak, bisa beliin jajan anak," tambah Rika. Saat disambangi, rumah Rika memang tidak layaknya warung.
Tidak ada etalase, meja atau kursi layaknya warung-warung mi ayam. Hanya ada spanduk bertuliskan mi ayam Rp 2.000.
Dia melayani pembeli di dalam rumah yang bisa dibilang sederhana. Para pelanggannya biasa memesan lebih dulu via WhatsApp, kemudian akan mengambilnya setelah jadi.
Namun, Rika mengaku sudah berencana akan segera membuka warung mi ayam di depan rumahnya. Dia sudah mulai membeli mangkok, wadah kecap, meja, dan kursi.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Jumat 18 Januari 2019, Hari yang Menantang Bagi Pisces!
"Kurang bersih-bersih, belum sempat. Suami saya masih bekerja," katanya.
Lalu bagaimana rasa mi ayam Rp 2.000 ini?
Terasa enak dan sedap, tak jauh berbeda dari mi ayam lain yang berharga lebih mahal. Hanya saja, porsinya sedikit sehingga pria dewasa tak cukup memesan hanya semangkuk.
Fira (31), seorang pelanggan Rika, sore itu datang mengambil pesanannya. Dia berlangganan karena menurut dia, mi ayam buatan Rika enak sekaligus murah.
"Harga murah rasa enak. Mi ayam porsi kecil dengan harga segitu sudah cukup. Kualitasnya bagus harganya juga bagus," ungkap Fira.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Mi Ayam Rp 2.000 di Sragen yang Dicibir di Facebook"