Untuk diketahui, laporan ini mengandalkan empat studi yang diterbitkan antara 2014 dan 2017.
Studi-studi tersebut memberikan perkiraan yang lebih tepat dari tren masa lalu terkait pemanasan di lautan yang memungkinkan para peneliti untuk memperharui penelitian itu dan mengasah prediksi untuk masa depan.
Baca Juga : Siswi SMA Benamkan Bayinya yang Baru Lahir di Kloset WC Puskesmas, Orang Tua Tahu Kalau Anaknya Hamil
Dan penelitian tersebut semestinya berterima kasih kepada armada pemantaun lautan yang disebut disebut Argo.
Argo terdiri atas hampir 4.000 robot terapung.
Robot-robot itu melayang di seluruh lautan di dunia.
Setiap beberapa hari robot-robot itu menyelam ke kedalaman 2.000 meter untuk mengukur suhu laut, pH, salinitas laut, dan gangguan lain yang terjadi di dalamnya.
Argo, sebut penelitian itu, telah menyediakan data yang konsisten dan luas tentang kandungan panas lautan sejak pertengahan 2000-an lalu.
Analisis baru menunjukkan, pemanasan di lautan sedang berlangsung seiring dengan naiknya suhu udara.
Baca Juga : 11 Tahun Menikah tapi Tak Berhubungan Seks, Pasangan Berberat Badan Ektrem Putuskan Lakukan Ini
Dan jika tidak ada yang dilakukan untuk mengurangi gas rumah kaca, sebuah pemodelan telah memprediksi, suhu di 2.000 bagian atas laut di seluruh dunia akan naik 0,78 derajat Celcius pada akhir abad ini.
Ekspansi termal akan menaikkan permukaan laut hingga 30 cm—melebihi kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh gletser.