Beberapa kali Adit mengajak menengok rumahnya. Wahyu mengaku merasa sedih, miris dan tak kuasa melihat tatapan kosong Adit.
Setiap diberi sumbangan berupa snack, biscuit, susu kotak, selalu disimpan dan dimasukkan ke dalam tasnya.
"Tasnya sampai penuh makanan dan minuman tetapi dia selalu katakan ini untuk adik,"ujarnya.
Adit akhirnya bertemu dengan sang ayah dan mereka pulang ke rumah saudaranya di Desa Way Muli, Kalianda.
Meskipun demikian, sang ayah tetap enggan memberi tahu tentang kondisi ibu dan adiknya.
Baca Juga : Perjalanan Keanu Reeves yang Menyayat Hati, Anamoli Bintang Hollywood
"Ayahnya lalu berdalih mengajak menengok ibu dan adiknya di rumah sakit ketika itu, untuk menghibur Adit seolah-olah keluarganya masih lengkap," tutur Wahyu.
Tidak mungkin terus menyembunyikan keadaan yang sebenarnya dari Adit. Tim trauma healing cepat dan intens mengatasi depresi pada anak itu.
"Adit akhirnya diajak ke kuburan ibu dan adiknya dan sekarang dia sudah lebih baik dan bisa menerima kenyataan," tutur Wahyu.
Kini, Adit juga menjadi anak angkat dari Aipda Turono, anggota Polres Pesawaran yang bertugas di lokasi bencana dan sempat menghibur Adit kala itu. Wahyu mengatakan, pihaknya sebenarnya hanya mengatasi kesehatan jasmani pada korban bencana.
Namun, di lapangan, pihaknya juga kadang harus berperan mengobati kejiwaan korban.
"Kami tidak tega melihat kondisi seperti ini," tutupnya.