Aipda Turono pun berinisiatif bertemu dengan ayah Adit, Subandi, dan mengajak Adit ikut ke rumahnya di Kabupaten Pesawaran, berjarak 110 kilomenter dari lokasi bencana.
Subandi adalah seorang ABK kapal nelayan yang pekerjaannya serabutan.
Adit pun bermalam dan berbaur bersama keluarga dan tetangga Turono di Pesawaran.
"Adit cepat berbaur dengan anak-anak seumurannya dan dia mengajarkan cara bermain bola, bahkan dia juga rajin menunaikan salat lima waktu," jelasnya.
Adit tampak terhibur di rumah Turono. Namun, sesekali tampak tatapan kosong di wajahnya.
"Saya langsung menegurnya. Hayo, jangan melamun," begitu Turono menghibur Adit.
Sekalipun Adit merasa terhibur dan mendapat perhatian lebih dari beberapa pihak, namun dia tetap merindukan kampung halamannya.
"Tiga hari di rumah saya, dia bilang, Papi, Adit kangen sama keluarga," kisah Turono.
Sekarang, Adit kembali pada keluarganya di Desa Way Muli.
"Kapan pun Adit ingin ke rumah papinya, saya akan menjemputnya," tutup Turono. (Eni Muslihah/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Adit, Bintang Sepak Bola yang Kehilangan Ibu Saat Tsunami, Kini Tak Sedih Lagi"