Menurut penjelasan BMKG, di Indonesia ini angin puting beliung (tornado) berada pada skla F0 dan F1.
Angin puting beliung memang angin kencang, tapi angin yang kencang belum tentu dapat disebut sebagai puting beliung.
Puting beliung biasanya angin dengan kecepatan yang sangat dahsyat dan terjadi dalam waktu yang singkat.
Baca Juga : Pengakuan 3 Orang Setelah Alami Mati Suri: Seperti Ini Rasanya Berada di Antara Dunia Nyata dan Alam Baka
Setelah iitu diikuti lagi dengan angin kencang yang berangsur melemah kecepatannya.
Angin puting beliung biasanya terjadi saat musim pancaroba, yaitu musim ergantian dari kemarau ke musim hujan.
Datangnya musim pancaroba ditandai dengan udara yang panas dan gerah, tapi turun hujan.
Saat awan mendung yang gelap dan hujan lebat disertai petir biasanya selalu diikuti pula dengan angin kencang yang singkat.
Sebelum terjadinya angin puting beliung ini, ada tanda-tanda yang bisa kita amati.
Biasanya, satu hari sebelum puting beliung datang, udara akan terasa panas dan gerah sepanjang malam hingga di pagi hari.
Lalu pada pagi hari, terlihat awan putih berlapis-lapis yang disebut awan Cumulus tapi ada di antara awan itu ada awan dengan batas tepi berwarna abu-abu dan menjulang tinggi.
Awan Cumulus bertepi abu-abu ini dengan cepat berubah menjadi warna abu-abu atau hitam yang disebut Cumulonimbus.