Follow Us

Tsunami Selat Sunda: Masyarakat Lebih Suka Berita Duka hingga Selfie di Lokasi Bencana, Mengapa?

Masrurroh Ummu Kulsum - Minggu, 30 Desember 2018 | 15:34
4 orang terlihat mengambil foto diri di dekat lokasi bencana tsunami yang menunjukkan kerusakan parah di belakangnya.
(The Guardian)

4 orang terlihat mengambil foto diri di dekat lokasi bencana tsunami yang menunjukkan kerusakan parah di belakangnya.

Suar.ID – Tsunami yang menerjang daerah di pesisir Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu, menyisakan banyak cerita.

Cerita bertahan hidup dari para korban selamat, hingga kesedihan mereka yang ditinggalkan orang terkasihnya.

Semua hal yang berkaitan dengan kisah-kisah sedih dari para korban menarik simpati dari masyarakat.

Pemberitaan yang paling banyak mendapat perhatian pun adalah tentang duka lara setelah bencana, seperti jumlah korban, dampak bencana, hingga siapa saja korbannya.

Baca Juga : Dulu Artis Tik Tok, Seperti Ini Potret Terbaru Bowo Alpenliebe yang Sekarang Jadi Pemain Sinetron!

Sementara informasi pembelajaran apa yang bisa diambil dari peristiwa tersebut kurang mendapat perhatian.

Masyarakat cenderung lebih suka dengan berita duka.

Bahkan di antara duka lara tersebut, muncul juga fenomena orang 'Selfie' di lokasi bencana.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Menurut Listyo Yuwono, pakar psikologi kebencanaan seperti dikutip dari Kompas.com, masyarakat yang cenderung lebih tertarik degan berita duka adalah hal yang lumrah.

Apalagi jika bencana tersebut terjadi dalam skala yang besar.

Meski begitu, Listyo menyoroti pentingnya masyarakat mengambil pelajaran tentang bencana yang terjadi.

Source : kompas

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest