Kalau saya makan, saya suka ingat dia. Di sana anak saya makan apa? Lalu terlintas kenangan, saat Theis bercanda-canda dengan saya.
Semua muncul silih berganti. Kalau sudah begitu, saya berpasrah pada Tuhan.
Dia telah beri saya kasih di sini, berarti Dia juga akan beri kasih pada Theis di sana.
Saya memang cuma bisa berdoa. Dengan satu pengharapan supaya dia bisa lekas kembali berkumpul dengan keluarga.
Saya tak pernah minta bantuan ke mana-mana saat Theis disandera, selain pada Tuhan.
Baca Juga : Pria Thailand Ini Tinggal Serumah dengan Buaya Besar Selama 20 Tahun, Tiap Hari Harus Uji Nyali!
Dikejar binatang buas
Sejak kecil, Theis itu anak yang penurut dan senang tinggal di rumah.
Dia juga termasuk paling pendiam dibanding saudara-saudaranya. Kalau tak ditanya, ya diam saja.
Tapi dia sangat tekun belajar. Nilainya di sekolah termasuk lumayan.
Saya dan dia juga tak pernah berpisah, kecuali selelah dia meneruskan kuliah ke Universitas Nasional di Jakarta.
Setelah lulus tahun 91, dia bergabung ke BSeC (Biological Science Club).