ICRC kemudian meminta izin mengirimkan dokter untuk memeriksa sandera.
Soalnya kehamilan Klein makin besar. Juga ada beberapa sandera sakit yang tak mungkin tinggal berlama-lama di hutan.
Empat hari setelah ICRC mundur, gerombolan pengacau itu disergap oleh satuan operasi khusus ABRI yang dipimpin oleh Dan Kopasus Brigjen Prabowo Subianto.
Dalam sekejap, Rabu 15 Mei, sembilan sandera dibebaskan. ‘
Beberapa anggota GPK tewas dan tertangkap.
Baca Juga : Kaleidoskop 2018: Ini 3 Kasus Korupsi dengan Vonis Terberat Hingga 15 Tahun Kurungan Penjara
Sementara Navy dan Theis, meninggal tak tertolong. Musibah ini, membuat banyak orang berduka.
Fournier sebagai warga ICRC menganggap GPK itu sungguh naif.
"Mereka kurang tahu apa yang mereka iriginkan. Juga mereka tak tahu, bagaimana tata cara berhubungan dengan warga dunia luar."
Selain ikut sedih atas meninggalnya Navy dan Theis di lokasi, ICRC juga menyesal.
"Kelompok penculik itu, sudah kehilangan kesempatannya mendapat bantuan atau pertolongan warga luar Irian Jaya,” tambahnya saat itu.
Yang telah terjadi, itulah sekelumit kejadiannya.