Follow Us

Ketika OPM Berkhianat Seusai Pesta Adat, Kopassus pun Langsung Gerak Cepat

Moh. Habib Asyhad - Selasa, 18 Desember 2018 | 19:04
Foto Tim Lorentz 1996 yang disandera OPM.
ICRC via Majalah Intisari

Foto Tim Lorentz 1996 yang disandera OPM.

GPK benar-benar mau membebaskan sandera. Dua helikopter carteran dari MAP (Missionary Aviation Fellowship) dan Airfast, mengangkut bahan makanan seperti ubi, sayur mayur, dan lainnya, termasuk 10 ekor babi hidup.

ICRC juga telah menjemput 18 orang kepala suku, serta beberapa orang desa sekitar Geselema.

Sejak pagi 8 Mei, keramaian pesta sudah terasa. Perwakilan ICRC dari masing-masing negara asal sandera: Indonesia, Belanda, dan Inggris hadir, untuk "menerima kembali anak-anaknya".

Baca Juga : Iseng Coba Parasut Buatan Sendiri, Remaja Ini Tewas Saat Jatuh dari Gedung Diiringi Sorakan Sang Ibu

Pesta ini memang serius. Upacara berjalan sejak pukul 07.00 sampai 14.00 waktu setempat.

Ke-11 sandera kelihatan-ceria. Inilah hari terakhir menjadi sandera, begitu pikir mereka.

Tanggal itu sudah amat ditunggu bagi Dinda, Lita, Theis, dan Navy – setelah 4 bulan lebih menjadi tawanan GPK.

Tinggal menunggu waktunya saja, ke-4 putra-putri Indonesia itu akan bebas dari penyanderaan rekan sebangsanya.

"Mungkin 400 atau 500 orang ada di pesta itu. Upacara dimulai dengan tarian..

“Setelah semua pihak hadir lengkap, termasuk sandera, babi disembelih. Mereka memanaskan batu, serta menyediakan lubang untuk "menanak" daging hewan dan sayuran.

Penduduk desa berfoto dengan sandera, sambil mengucapkan kata perpisahan. Malah ada yang meminta jangan lupa mengirim, foto ke Geselema," kenang Henry Fournier, saat itu kepala delegasi regional ICRC di Jakarta.

Setelah itu pimpinan GPK lokal, Kelly Kwalik, tampil berpidato. Namun yang membuat semua pihak terkaget-kaget adalah pernyataan Kelly di akhir pidatonya.

Source : Majalah Intisari

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular