Apalagi, meski bersenjata lengkap, para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih dilarang melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.
Itu pun merupakan tembakam yang dilepaskan ke atas untuk tujuan menakut-nakuti.
Semua tim akhirnya bisa melakukan penerjunan dengan selamat.
Tapi Lettu Sintong yang seharusnya mendarat di padang ilalang yang jauh dari perkampungan justru mendarat di tengah kampung.
Dia langsung dikepung oleh warga yang hanya mengenakan koteka sambil mengacungkan tombak, panah, dan kapak batu.
Sadar sedang menghadapi bahaya, secara reflek Sintong memindahkan posisi senapan AK-47 di bahu ke posisi di depan dada.
Sejurus kemudian, dia mengokang senjatanya.
Tapi Sintong terkejut ketika melihat senapan AK-47-nya ternyata tanpa magazin, kok bisa?
Usut punya usut, magazinnya terjatuh saat dia terjun.
Senapan AK-47 yang tanpa peluru jelas sama sekali tidak berguna.
Baca Juga : Selain Cantik, Miss World Jepang Ini Ternyata Keturunan Langsung Samurai ‘Naga Bermata Satu’ yang Legendaris
Lebih-lebih jika harus menghadapi suku terasing yang terus memandanginya secara curiga sambil mengacungkan semua senjata tradisional itu.