Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cerita Sintong Panjaitan yang Dikepung Suku Terasing di Pedalaman Papua Sambil Mengacungkan Tombak dan Panah

Moh. Habib Asyhad - Jumat, 07 Desember 2018 | 19:22
Ilustrasi anggota TNI sedang terjun.
Agustinus Winardi/Intisari-Online.com

Ilustrasi anggota TNI sedang terjun.

Tiba-tiba Sintong melihat jika magazin tempat peluru yang jatuh berada di antara warga suku.

Peluru itu sedang ditendang-tendang oleh seorang pemuda yang merasa bingung dengan benda asing itu.

Di luar dugaan pemuda itu mengambil magazin dan memberikannya kepada Sintong.

Ahai, itu pertanda bahwa warga suku itu ingin bersahabat.

Sintong akhirnya membiarkan saja ketika sejumlah warga suku menyentuhnya.

Mereka memeganginya, untuk memastikan bahwa “manusia burung” yang jatuh dari langit itu masih hidup dan merupakan manusia seperti mereka.

Meski diliputi perasaan was-was dan awalnya merasa akan diserang dan ‘dimakan’ semua tim ekspedisi ternyata diperlakukan secara bersahabat.

Lebih dari itu, mereka akhirnya bisa berinteraksi secara normal dengan suku terasing itu.

Sebagai suku terasing dan menggunakan bahasa yang saat itu tidak bisa dipahami, semua anggota tim ekspedisi pun harus belajar keras memahami bahasa setempat dengan cara mencatatnya.

Seperti diduga, meski bukan merupakan suku kanibal, suku terasing di Lembah X masih sangat terbelakang.

Baca Juga : Selain Cantik, Miss World Jepang Ini Ternyata Keturunan Langsung Samurai ‘Naga Bermata Satu’ yang Legendaris

Mereka sama sekali belum mengenal korek api, cermin, pisau, pakaian, apalagi kamera televisi yang bisa merekam mereka.

Source : Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x