Suar.ID – Pertempuran aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Nduga, Papua, berlangsung sengit.
Helikopter milik TNI diberondong tembakan anggota KKB saat mengevakuasi Serda Handoko. Aparat gabungan TNI-Polri tak mau tinggal diam.
Serbuan balasan segera dilancarkan dan akhirnya bisa memukul mundur KKB.
Aparat saat ini telah menguasai Pos TNI di Mbua dan terus melakukan penyisiran anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Sementara itu, sejumlah korban pembantaian KKB telah ditemukan aparat.
Berikut ini fakta di balik perburuan KKB di Ndago, Papua.
Baca Juga : Kate Middleton Pakai Mahkota Favorit Putri Diana, Kecantikan dan Keanggunannya Makin Terpancar
1. Serda Handoko dan Pratu Sugeng tertembak oleh KKB di Pos TNI Mbua
Sekitar pukul 05.00 WIT, Senin (3/12/2018), Pos TNI 755/Yalet, Mbua, tempat Jimmi bersama temannya diamankan, diserang oleh KKB.
Anggota KKB menyerang dengan senjata api standar militer, panah, batu dan tombak.
“Rupanya mereka tetap melakukan pengejaran. Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos sehingga salah seorang anggota Yonif 755/Yalet, Serda Handoko membuka jendela, lalu ditembak dan meninggal dunia,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi, Rabu (5/12/2018).
“Saat itu anggota di pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 WIT hingga 21.00 WIT. Karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada 4 Desember sekitar pukul 01.00 WIT, Danpos memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan. Saat itulah salah seorang anggota, Pratu Sugeng, tertembak di lengan,” ujar Aidi.
2. Baku tembak di Puncak Kabo
Setelah sempat mundur, pasukan TNI dari Pos TNI 755/ Yalet bersama aparat gabungan, berhasil merebut kembali Pos TNI di Mbua tersebut.
Lalu, aparat TNI-Polri yang tergabung di Tim Belukar segera melakukan pengejaran kelompok pimpinan Egianus Kogoya ke Puncak Kabo.
Baku tembak tak terhindarkan setelah KKB melihat Tim Belukar merangsek hingga Puncak Kabo.
“Sesampainya di Puncak Kabo, tim yang terdiri anggota TNI dan Polri mendapat perlawanan dari kelompok KKB,” ungkap Kapolda Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, Rabu (5/12/2018).
“Sampai saat ini tim Nanggala yang telah bersatu dengan tim Belukar masih melakukan penyisiran di Puncak Kabo. Kontak tembak terus terjadi. Tetapi kita masih susah mendapat kondisi ril di sana, lantaran akses telekomunikasi yang susah,” kata Kapolda singkat.
3. Bharatu Wahyu tertembak dan sulitnya medan di Puncak Kabo
Bharatu Wahyu NRP 95100020, Personil Yon B ki 3 Resimen II Pelopor tertembak di bagian tangan saat melakukan penyerbuan ke Puncak Kabo.
Bharatu Wahyu pun segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, pasukan lainnya terus melakukan pengejaran kepada KKB di wilayah sekitar Puncak Kabo.
“Kini anggota yang terluka sudah dievakuasi ke Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Kondisinya masih sadar, dia tertembak di bagian lengan,” ungkap Kapolda Papua Irjen Pol. Martuani Sormin Siregar.
Untuk sampai ke Puncak Kabo, pasukan harus melalui jalur hutan yang lebat, berbukit, dan melewati sungai.
Tak hanya itu, kelompok Egianus Kogoya yang dilengkapi persenjataan tempur, melalukan perlawanan terhadap aparat penegak hukum.
Baca Juga : Lihat Foto Nikahnya dengan Irwan Mussy, Maia Estianty Sebut Suaminya: 'Suami Terbaik dari Tuhan'
4. KKB serbu helikopter TNI saat evakuasi Serda Handoko
Saat mengevakuasi jenazah Serda Handoko, helikopter milik TNI diserang KKB pada hari Rabu (5/12/2018) siang.
Akibatnya, baling-baling helikopter terkena tembakan, namun evakuasi jenazah akhirnya berhasil dilakukan oleh tim Nanggala.
Kini jenazah Serda Handoko telah dievakuasi dari Distrik Mbua ke Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, untuk selanjutnya diterbangkan ke Timika, Kabupaten Mimika.
“Karena ada tembakan dari arah Puncak Kabo, maka Tim Nanggala melakukan tembakan balasan dari helikopter. Ada satu helikopter jenis Bell yang baling-balingnya terkena tembakan dari kelompok KKB,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Baca Juga : Ternyata, Ini Sosok Dibalik Suara 'Mak Lampir' yang Sangat Khas di Sinetron Misteri Gunung Merapi
5. TNI-Polri kuasai seluruh wilayah Puncak Kabo
KKB lebih lihai mengenal medan pertempuran terus melakukan perlawanan di Kabupaten Nduga.
Namun, anggota TNI-POlri tak menyerah untuk terus melakukan penyisiran.
Dandim 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Dianto membeberkan, hampir seluruh wilayah di Puncak Kabo sudah berhasil dikuasai tim evakuasi.
Namun, seperti apa kondisi di lapangan tak bisa diketahui secara pasti, lantaran cuaca yang ekstrim disana.
“Cuaca di sana sangat berkabut. Jaringan telekomunikasi terbatas. Tapi kami sudah kuasai wilayah tersebut,” katanya.
6. Aparat temukan 15 jenazah di Puncak Kabo
Sebanyak 15 jenazah ditemukan tim evakuasi di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (5/12/2018).
Jenazah-jenazah tersebut dipastikan adalah pegawai PT Istaka Karya yang bekerja untuk pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak atau bagian proyek pembangunan jalan Trans Papua.
Rencananya, pada hari Kamis (6/12/2018), apabila tidak ada halangan dan rintangan, seluruh jenazah akan dievakuasi.
“Proses evakuasi jenazah segera dilakukan. Itu semua tergantung cuaca. Kalau cuaca di Wamena bagus maka kita bawa ke sini. Tapi kalau tidak, kita upayakan ke Timika,” ungkap Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kol. Jonatan Binsar P Sianipar, Rabu (5/12/2018) malam. (Michael Hangga Wismabrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Pertempuran di Puncak Kabo, Helikopter TNI Diserang hingga Penemuan 15 Jasad "