Follow Us

Skandal 1MDB yang Menjadi Bagian dari Mega Korupsi di Malaysia Diusulkan Masuk Silabus Pelajaran Sejarah

Moh. Habib Asyhad - Senin, 03 Desember 2018 | 20:51
Najib Razak, tertuduh utama skandal 1MDB.
malaysiakiniv

Najib Razak, tertuduh utama skandal 1MDB.

Tak lama setelah turun dari kursi nomor satu di Malaysia, "harta karun" Najib disita dalam penggerebekan di sejumlah properti milik dia dan keluarganya, termasuk uang tunai, perhiasan, dan tas mewah.

Miliarder asal malaysia, Tow Taek Jho atau kerap disapa Jho Low, yang diduga terlibat dalam korupsi itu hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Kasus 1MDB tersebut mencuat ketika Wall Street Journal memublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dolar AS atau Rp9,5 triliun ke rekening pribadinya.

Lebih dari itu, skandal ini juga disebut membuat Malaysia terancam bangkrut.

Kegagalan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) membayar utang dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kelayakan kredit Malaysia.

Mahathir Mohamad sempat memperingatkan, negara itu terancam bangkrut karena skandal terkait lembaga dana investasi pemerintah 1MDB yang masih terus berlangsung.

“Pemerintah akan menghadapi defisit finansial yang mungkin menyebabkan kebangkrutan jika pinjaman pokok 1MDB dan bunganya tidak dibayar,” kata Mahathir.

Baca Juga : Pimpinan ISIS yang Memenggal Kepala Mantan Tentara AS Tertembak dalam Serangan Drone

Mahatir waktu itu bilang, “Kegagalan 1MDB membayar utangnya dapat mempengaruhi tingkat kelayakan kredit Malaysia dan pemerintah mungkin tidak akan bisa meminjam lagi dari pasar.”

PM Malaysia yang menjabat antara tahun tahun 1981 dan 2003 itu juga mengemukakan lagi kritiknya terhadap Najib Razak, yang terlibat dalam skandal tersebut.

Najib menghadapi pemeriksaan sehubungan dengan asal-usul dana 681 juta dollar AS, yang jika dikonversi dengan kurs hari ini, maka itu setara dengan Rp9,07 triliun.

Dana itu masuk rekening pribadi Najib melalui perusahaan-perusahaan yang terkait dengan 1MDB, yang pembentukannya diprakarsai Najib enam tahun silam.

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest