CIA dalam dokumen tersebut tentunya bakal sulit bagi Qahtani untuk menggunakan fasilitas negara tanpa mendapat persetujuan dari MBS.
Baca Juga : Wanita dari 6 Zodiak Ini Punya Bakat Alami dan Penuh Pesona untuk Menarik Perhatian Pria
Qahtani pernah meminta izin MBS ketika dia bermaksud mengejar operasi sensitif lainnya pada 2015, dan mencerminkan kontrol dan komando sang putra mahkota.
Dari dokumen itu, ditunjukkan MBS pernah memerintahkan Qahtani dan CSMARC untuk menargetkan lawannya baik domestik maupun di luar negeri, kalau perlu menggunakan kekerasan.
Qahtani sudah dipecat oleh Raja Salman setelah kasus itu mencuat.
Namun sumber internal menyatakan dia masih melaksanakan tugasnya secara rahasia.
Khashoggi dibunuh pada 2 Oktober di Konsulat Saudi di Istanbul ketika mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
Riyadh yang semula bersikukuh Khashoggi keluar dengan selamat akhirnya mengakui Khashoggi dibunuh dan dimutilasi di dalam konsulat.
Sementara sumber dari penyidik Turki menyatakan potongan jenazah Khashoggi dilenyapkan menggunakan cairan asam dan dibuang ke saluran air.
CIA pada November lalu menyimpulkan MBS berada di balik pembunuhan Khashoggi.
Namun Presiden Donald Trump berujar kesimpulan itu masih terlalu dini.
Trump menyatakan kasus pembunuhan kontributor The Washington Post itu tak mempengaruhi hubungan bilteral Saudi dan AS.