Follow Us

Antisipasi Menguatnya Militer China, Jepang akan Memesan 100 Pesawat Tempur Siluman F-35 Lagi dari AS

Moh. Habib Asyhad - Selasa, 27 November 2018 | 20:16
Peswat tempur siluman F-35 yang supercanggih./
asia.nikkei.com

Peswat tempur siluman F-35 yang supercanggih./

Membeli lebih banyak pesawat tempur dengan harga tinggi adalah cara cepat untuk melakukannya.

Pada September kemarin, Perdana Menteri Jepang SHinzo Abe mengatakan kepada Trump: “Memperkenalkan peralatan dengan performa tinggi, termasuk (dari) Amerika, penting bagi negara kami untuk memperkuat pertahanan.”

Kita tunggu saja, bagaimana kelanjutan rencana Jepang membeli pesawat siluman F-35 yang supercanggih ini.

JEPANG BIKIN PESAWAT SILUMAN SENDIRI

Untuk membangun kekuatan udaranya, Jepang pernah ingin membeli pesawat tempur siluman F-22 Raptor.

Tapi karena Kongres AS memiliki prinsip untuk tidak menjual Raptor ke negara lain demi menjaga kerahasiaan teknologi tingginya, Jepang akhirnya memilih untuk membuat jet tempur generasi kelima secara mandiri.

Sebagai negara yang pernah mendapat control ketat atas kepemilikan alutsista—terutama oleh AS pasca-Perang Dunia II, dalam perkembangan terkini, Pasukan Beladiri Jepang (Japan Self Defense Force/JSDF) terutama Angkatan Udaranya, Japan Air Self Defense Force (JASDF) terus membangun kekuatan alutsistanya.

Salah satu alutsista yang siap dioperasikan adalah jet tempur berteknologi stealth (siluman), Mitsubishi X-2 Shinshin, yang secara formal bernama Advance Technology Demonstrator-X (ATD-X).

Dalam terminologi bahasa Jepang, Shinshin bisa berarti “kedalaman jiwa” yang merupakan wujud penyatuan jiwa dan tubuh (spirit).

Motto shinshin ini juga telah dikenal sebagai landasan batin seorang samurai ketika sedang bertarung menggunakan pedang andalannya.

Dalam penggarapannya Shinshin dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kementerian Pertahanan Jepang.

Yang kemudian mempercayakan produksinya kepada pabrik pesawat Mitsubishi Heavy Industries (MHI) beserta rekanan industri pertahanan (stake holder) dalam negeri lainnya.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest