Sementara 100 pesawat tambahan mencakup F-35A dan F-35B, yang mampu lepas landas pendek serta melakukan pendaratan vertikal.
Saat ini, Jepang telah menerbangkan sekitar 200 F-15, kira-kira setengahnya sudah tidak dapat lagi di-upgrade lagi.
Kementerian Pertahanan ingin mengganti pesawat yang tidak dapat di-upgrade itu dengan 100 F-35, sembari meningkatkan dan mempertahankan F-15 yang tersisa.
Untuk mengakomodasi F-35Bs, pemerintah bermaksud mengubah kapal induk JS Helumas milik Angkatan Laut Bela Diri Jepang sebagai “rumah” bagi pesawat-pesawat canggih itu.
Kita tahu, tetangga Jepang—siapa lagi kalau bukan China—tengah sibuk memperkenalkan pesawat tempur canggih mereka sendiri.
Negara Tirai Bambu itu baru saja memperkenalkan pesawat tempur siluman J-20 Februari lalu.
Pada 2030 nanti beberapa ahli menduga negara itu akan membangun armada dengan lebih dari 250 pesawat tempur generasi kelima.
Selain China, Rusia juga diperkirakan akan memperkenalkan pesawat tempur generasi kelima Sukhoi Su-577, paling cepat pada 2019 nanti.
Untuk mengatasi itu semua, Tokyo percaya bahwa sangat penting untuk meningkatkan pengadaan pesawat timpur siluman paling canggih secara signifikan.
Pada saat yang sama, Trump berulang kali mendesak Jepang untuk membeli lebih banyak teknologi-teknologi Amerika dan mengurangi ketidakseimbanngan perdagangan antardua negera itu.