Sering Dihubungkan Dengan G30S Dan PKI, Inilah Organisasi Perempuan Indonesia Gerwani yang Memiliki Stigma Negatif

Kamis, 08 September 2022 | 13:31
Wikimedia Commons

Sering Dihubungkan Dengan G30S, Inilah Organisasi Perempuan Indonesia Gerwani yang Memiliki Stigma Negatif.

Suar.ID -Sering Dihubungkan Dengan G30S, Inilah Organisasi Perempuan Indonesia Gerwani yang Memiliki Stigma Negatif.

Gerwani memiliki hubungan yang kuat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani adalah organisasi wanita yang aktif di Indonesia pada 1950 hingga 1960.

Organisasi ini didirikan pada 1950.

Gerwani memiliki anggota sejumlah 650 ribu pada 1957.

Namun, Gerwani sebenarnya merupakan organisasi independen yang memperhatikan masalah-masalah sosialisme dan feminisme.

Beberapa di antaranya, termasuk reformasi hukum perkawinan, hak-hak buruh, dan nasionalisme Indonesia.

Setelah kudeta 30 September 1965, organisasi Gerwani dilarang.

Bahkan, banyak anggotanya tewas.

Pasalnya, Gerwani dikaitkan dengan G30S.

Para anggota Gerwani yang masih hidup saat orde baru harus menjalani hukuman sebagai tahanan politik (tapol).

Sebagian dari mereka menjalani masa tahanan di kamp tapol selama kurang lebih 14 tahun.

Gerwani bukan organisasi perempuan pertama di Indonesia.

Organisasi ini dibentuk setelah adanya berbagai perkembangan organisasi perempuan Indonesia.

Sebenarnya, Poetri Mardika merupakan organisasi perempuan pertama Indonesia pada 1912.

IST via TribunJogja.com
IST via TribunJogja.com

Sering Dihubungkan Dengan G30S, Inilah Organisasi Perempuan Indonesia Gerwani yang Memiliki Stigma Negatif. Lubang Buaya.

Gerwis, atau versi lama dari Gerwani, didirikan pada Juni 1950 oleh enam serikat organisasi perempuan yang mempunyai basis di Pulau Jawa.

Organisasi lainnya dari seluruh nusantara bergabung dengan Gerwani beberapa tahun berikutnya.

Gerwani pun mendirikan kantor-kantor di seluruh negeri.

Organisasi ini berkantor pusat di Semarang.

Sehingga, Semarang pernah mendapat julukan sebagai "Kota Merah".

Lantaran, banyak organisasi berhaluan kiri seperti Gerwani.

Organisasi ini melihat ketegangan internal antara sayap feminis dan sayap komunis.

Sehingga, mereka memiliki asosiasi dengan PKI.

Walaupun, jarang terbagi jelas selang kelompok-kelompok ini.

Kampanye awal difokuskan pada reformasi sistem hukum Indonesia bagi wanita dan pria yang sama di mata hukum.

Mereka juga banyak menekan undang-undang perkawinan.

Terutama, undang-undang yang memberikan prioritas kepada budaya setempat yang membatasi kemampuan perempuan sebagai pewaris harta atau menolak pernikahan poligami secara paksa.

Pada skala lokal, Gerwani juga memberikan dukungan individu bagi perempuan yang telah menjadi korban KDRT atau disakiti oleh suami mereka.

Banyak dari keanggotaan awal Gerwani diambil dari kelas menengah.

Sehingga, keanggotaan Gerwani menjangkau kelas buruh dan kaum tani.

Pada awal 1960-an, Gerwani telah mendapatkan peran dalam politik nasional.

Hubungan dengan PKI pun menjadi semakin akrab.

Namun, aspek-aspek feminis dalam aktivisme telah menjadi kurang.

Organisasi ini juga menjadi pendukung kuat Presiden Sukarno yang mereka hormati.

Lantaran, nasionalisme dan kebijakan sosialisnya.

Sebenarnya, Gerwani mempunyai beberapa ketidaksetujuan internal atas pernikahan poligami yang dilakukan Presiden Soekarno.

Organisasi Gerwani memiliki puncak pengikut sekitar 1,5 juta anggota pada 1965.

Pada relief yang terdapat di Monumen Pancasila Sakti, di bawah patung tujuh Pahlawan Revolusi, terdapat relief anggota Gerwani yang menari di sekeliling relief eksekusi G30S terhadap tujuh Jenderal di Lubang Buaya.

Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta

Sering Dihubungkan Dengan G30S, Inilah Organisasi Perempuan Indonesia Gerwani yang Memiliki Stigma Negatif.

Relief tersebut dibuat oleh rezim orde baru.

Relief ini mempropagandakan Gerwani sebagai perempuan anggota PKI dan terlibat G30S tanpa bukti nyata, dalam buku Dalih Pembunuhan Massal oleh John Roosa.

Gerwani dianggap oleh Orde Baru sebagai noda satu organisasi yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Dalam film Pengkhianatan Gerakan 30 September/PKI karya Arifin C Noer, digambarkan penyiksaan para Jendral yang ditangkap sebelum mereka dibunuh di Lubang Buaya.

Akhirnya, organisasi G30S dilarang bersama dengan sebagian besar kelompok bertujuan kiri yang lain.

Tentara pada masa itu menuduh anggota Gerwani telah membantu membunuh para Jenderal.

Mereka difitnah telah menari telanjang.

Bahkan, melakukan penyiksaan terhadap tawanan mereka.

Selain itu, mereka juga difitnah terlibat dalam kelakuan amoral sejenis lainnya.

Setelah Soeharto menjadi presiden, Gerwani dilarang keberadaannya.

Ribuan anggota Gerwani diperkosa atau dibunuh sebagai bagian dari pembersihan anti-komunis.

Konotasi rendah mengenai Gerwani telah dikampanyekan dan meracuni pola pikir masyarakat.

Propaganda saat itu santer digencarkan.

Salah satunya, melalui media massa.

Organisasi feminis seperti Kalyanamitra dan Solidaritas Perempuan yang muncul pada 1980-an, dianggap membangun Gerwani baru.

Mereka mendapat kecaman dari masyarakat maupun aparat.

Setelah jatuhnya masa Soeharto, Gerwani mulai bisa mematahkan fitnah yang telah beredar pada masa orde baru.

Sejarah Gerwani mulai didiskusikan dalam konferensi Perempuan Indonesia di Yogyakarta pada Desember 1998.

Baca Juga: Peristiwa G30S: Ada Militer yang Tidak Setia kepada Soekarno

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Buku Dalih Pembunuhan Massal, unkris.ac.id

Baca Lainnya