Peristiwa G30S: Kisah Tragis Tewasnya Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan

Rabu, 07 September 2022 | 08:01
Wikipedia

Peristiwa G30S: Kisah Tewasnya Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan.

Suar.ID -Peristiwa G30S: Kisah Tewasnya Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan.

Penculikan dan pembunuhan enam jenderal dan satu kapten dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri Gerakan 30 September.

Peristiwa penculikan dan pembunuhan itu terjadi menjelang tengah malam pada 30 September hingga pagi hari 1 Oktober 1965.

Menurut penelitian John Roosa dalam bukunya, Dalih Pembunuhan Massal, sebenarnya target dari penculikan tersebut adalah tujuh Jenderal.

Namun kelompok G30S salah menangkap satu kapten, yang merupakan bawahan dari Jenderal ke tujuh, Jenderal A.H Nasution.

Para jenderal tersebut difitnah telah melakukan makar terhadap Presiden Soekarno dan menggabungkan diri sebagai Dewan Jenderal.

Ketujuh jenazah korban ditemukan di dalam sumur di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada 4 Oktober 1965.

Peristiwa tersebut juga menjadi faktor tumbangnya pemerintah orde lama yang dipimpin langsung oleh Ir Soekarno.

Pemerintah yang kemudian berkuasa saat itu menyangkutpautkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang dibalik peristiwa itu.

Sehingga, tercetuslah istilah G30S yang diberi tambahan kata PKI, yang sering ditemui masyarakat.

Enam jenderal dan satu kapten yang terbunuh dalam peristiwa G30S diberi gelar sebagai pahlawan revolusi.

Salah satujenderal yang diangkat sebagai pahlawan revolusi yang terbunuh pada peristiwa G30S adalah Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan.

Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan lahir di Balige, Sumatera Utara pada 9 Juni 1925.

Ia menyelesaikan sekolahnya pada 1942.

Kemudian setelah tamat SMA, ia menjadi anggota Gyugun atau bisa disebut sebagai tentara sukarela di wilayah Pekanbaru, Riau.

Dok. Tribunnews
Dok. Tribunnews

Peristiwa G30S: Kisah Tewasnya Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan.

Panjaidtan bergabung di Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada 1945.

Ia menjabat sebagai komandan batalyon.

Kemudian, ia ditugaskan menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada 1948.

Namun tak lama, Ia beralih menjadi Kepala Staf Umum IV di Komandemen Tentara Sumatera.

Ia pernah menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia saat terjadi Agresi Militer Belanda yang ke I dan II.

Pandjaitan naik jabatan menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium I Bukit Barisan di wilayah Medan setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

Lalu, Ia juga beralih menjadi Kepala Staf T dan T II/Sriwijaya.

Pada 1963, Ia dikirim ke Amerika Serikat guna mengikuti kursus militer di Associated Command and General Staff College di wilayah Fort Leavenworth.

Pandjaitan juga sempat ditugaskan menjadi atase militer Indonesia di wilayah Bonn pada 1960.

Dua tahun kemudian, ia ditugaskan kembali sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat Jenderal AH Nasution di bagian logistik.

Kemudian pada 1 Oktober 1965 dini hari, Pandjaitan diculik oleh Resimen Cakrabirawa.

Ia menjadi salah satu korban G30S.

Hingga kini, Pandjaitan telah dikenal sebagai pahlawan revolusi.

IST via TribunJogja.com
IST via TribunJogja.com

Peristiwa G30S: Kisah Tewasnya Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan. Lubang Buaya.

Baca Juga: Bung Karno Ternyata Memiliki Sikap Peragu, Soeharto Meminta Presiden untuk Memberi Kuasa dengan Supersemar

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : gramedia.com, Buku Dalih Pembunuhan Massal

Baca Lainnya