'Otaknya Sudah Nggak Ada Dan Bagian Belakang Kepala Seperti Dilem', Laporan Tim Medis Perwakilan Keluarga Saat Autopsi Ulang Brigadir J Bikin Bulu Kuduk Bergidik

Senin, 01 Agustus 2022 | 12:18
Tribun Manado

Kesaksian 2 petugas media perwakilan keluarga yang ikut autopsi ulang Brgadir J: otaknya sudah nggak ada, ada lubang di kepala bagian belakang.

Kesaksian 2 petugas media perwakilan keluarga yang ikut autopsi ulang Brgadir J: otaknya sudah nggak ada, ada lubang di kepala bagian belakang.

Suar.ID -Saat proses autopsi ulang, keluarga Brigadir J mengutus dua tim medis perwakilan keluaga untuk terlibat.

Dan mereka mengaku menemukan beberapa luka yang tak bisa dijelaskan oleh tim forensik.

Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.

Brigadir J tewas di rumah Irjan Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Menurutnya, setidaknya ada tiga luka yang tak bisa diidentifikasi oleh tim forensik, berdasarkan laporan dua tim medis perwakilan keluarga.

Seperti dilansir di kanal Youtube tvOneNews pada Minggu (31/7),Martin membeberkan luka-luka janggal tersebut.

"Mereka ini mencatat apa saja yang menjadi temuan. Setidaknya ada tiga luka yang tidak bisa diidentifikasi penyebabnya," terang Martin.

"Seperti contoh yang ada di sebelah pipi atas, di bawah mata, itu tidak bisa dijelaskan oleh dokter itu, kenapa bisa ada luka di sebelah sini," imbuhnya sambil menunjuk bagian bawah kelopak mata.

Tak hanya itu, ada juga luka tembus dari belakang kepala hingga bagian hidung.

Luka itu disinyalir luka bekas peluru, yang artinya Brigadir J ditembak dari arah belakang alih-alih dari lantai 2 seperti kabar yang beredar.

"Lalu ada luka dari belakang ke depan, ke hidung tembus, disonde juga dengan semacam sumpit," katanya.

Selain itu, ada semacam luka yang disebutnya merembeskan cairan di bagian jari.

"Masih banyak lagi yang tidak bisa dijelaskan, seperti di tangan itu, bagian kelingking sama jari manis ada rembesan segala macam," tutur Martin.

tribunnews.com

Kesaksian 2 petugas media perwakilan keluarga yang ikut autopsi ulang Brgadir J: otaknya sudah nggak ada, ada lubang di kepala bagian belakang.

"Nah, itu yang dibawa sampel ke Jakarta. Jadi walaupun belum ada hasil resmi, tapi secara gambaran garis besar kami sudah punya."

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh kuasa hukum Brigadir J yang lain, Kamaruddin Simanjuntak.

Secara garis besar,Kamaruddin ragu Brigadir J tewas ditembak Bharada E dari lantai dua.

"Sebab dari 4 tembakan yang mengenai tubuh korban Brigadir J semua peluru masuk secara datar dan garis lurus. Bahkan tembakan dari leher tembus ke bibir, dilakukan dari agak ke bawah ke atas," beber Kamaruddin.

Ia menegaskan tak bermaksud mendahului tim forensik independen yang masih meneliti sampel jasad Brigadir J.

Hanya saja, ia menyampaikan gambaran umum mengenai luka-luka yang ditemukan di tubuh Brigadir J.

Adapun luka yang sempat diduga bekas jeratan di leher, ternyata diperkirakan merupakan akibat dari jahitan autopsi pertama.

Tim forensik memastikan bahwa tidak ada resapan darah di otot leher yang terbukti mematahkan dugaan tersebut.

"Yang ada bekas tembakan ketika dijahit jadi ketarik, seperti garis, begitu informasinya, tapi itu belum pasti," ungkap Kamaruddin.

Dua perwakilan keluarga yakni tenaga kesehatan Herlina Lubis dan dokter Martina Aritonang juga membeberkan adanya luka di kepala.

"Yang dilaporkan oleh kedua wakil kita ini pertama ketika kepalanya dibuka, otaknya sudah tidak ditemukan dan dibagian belakang kepala seperti dilem," terang Kamaruddin.

"Setelah lem dibuka di situ ada lubang. Setelah disondek lubang itu ke arah mata mentok dan disondek ke arah hidung, tembus."

Kompas TV
Kompas TV

Kesaksian 2 petugas media perwakilan keluarga yang ikut autopsi ulang Brgadir J: otaknya sudah nggak ada, ada lubang di kepala bagian belakang.

"Jadi diduga almarhum ditembak dari belakang kepala sehingga jebol sampai ke hidung depan, itu tembak garis lurus. Karena datar ya, dari belakang kepala sampai hidung depan," tambahnya.

Hal ini kemudian membantah dugaan adanya luka sayatan di hidung dan dua jahitan.

"Menurut pengamatan dari dua wakil kita itu, dokter dan magister kesehatan, itu adalah diduga lubang peluru yang ditembakkan dari belakang kepala," beber Kamaruddin.

"Setelah itu ditemukan juga luka diduga tembakan dari bagian leher tembus ke arah bibir, nah itu luka tembakan kedua."

Sementara itu, luka tembakan ketiga berada di bagian dada dan yang keempat ada di bagian tangan.

"Luka tembakan di tangan kanan lurus dan tembus, tidak miring," ucap Kamaruddin.

"Jadi itulah 4 lubang diduga akibat peluru."

Meski belum bisa dipastikan, namun luka terbuka di bagian bahu diduga bukan akibat peluru.

Lalu tulang tangan kiri di bagian bawah juga dinyatakan patah dan masih diteliti penyebabnya.

Di bagian kelingking dan jari manis juga ditemukan patahan jari bahkan ada bagian yang terkelupas di sekitar kuku.

Juga ditemukan luka lebam di lutut bagian kiri, dan di punggung belakang jenazah.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya