'Katanya Kumpul-kumpul Saja', Pedagang Keliling Jadi Saksi Baru Insiden yang Menewaskan Brigadir J, Lihat Gerak-Gerik Polisi yang Ramai di TKP: Cuma Sekilas

Selasa, 19 Juli 2022 | 14:33
Tribunnews

Kebetulan lewat, pedagang keliling jadi saksi baru, lihat sendiri gerak-gerik polisi di hari Brigadi J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Suar.ID - Insiden yang menewaskan Brigadir J atau Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu hingga kini jadi sorotan publik.

Kini baru terungkap rupanya ada seorang penjual atau pedagang keliling yang kebetulan lewat hingga buatnya jadi saksi kejadian di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Dilansir Tribun Manado, diketahui pedagang kelilingyang berinisial Y ini mengaku melihat keramaian di rumah Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 19.30 WIB.

Y juga mengaku melihat mobil ambulans terpakir di depan rumah Irjen Ferdy Sambo.

Ia kemudian memberikan kesaksian mengenai apa yang dilihatnya pada hari itu.

Saat itu, awalnya Y ini tengah berkeliling Komplek Polri untuk mencari pelanggan.

"Saya lagi muter di sini, terus dipanggil sama polisi-polisi yang di rumah itu.

"Saya berhenti di lapangan sini," kata Y di lokasi, Senin (18/7/2022).

Lapangan yang dimaksud Y ini rupanya berada tepat di seberang rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Lokasi dari tempatnya berdiri dengan rumah dinas ini berjarak sekitar 20 meter saja.

Y pun akui kalau sempat bertanya mengenai keramaian di rumah Ferdy Sambo pada polisi yang membeli dagangannya.

"Katanya (polisi) nggak ada apa-apa, cuma kumpul-kumpul saja," ujar dia.

Kala melintas di depan rumah dinas Ferdy Sambo, Y pun melihat adanya mobil ambulans yang terparkir di garasi.

"Ada (ambulans) di dalam (garasi), tapi cuma lihat sekilas saja.

kompas.com
kompas.com

Rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan diduga menjadi lokasi penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat, Senin (11/7/2022).

"Habis itu, 15 menit kemudian, ambulansnya pergi dikawal motor provost yang gede itu," ungkap Y.

Sebelumnya, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya yang juga sesama polisi, BharadaE di rumah dinas Kadiv Propam.

Kejadian tersebut terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan kalau baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam ini dipicu pelecehah seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J pada istri Ferdy Sambo.

Disebutkan kalau istri Ferdy Sambo ini baru saja pulang dari perjalanan luar kota dan sedang jalani isolasi mandiri sambil tunggu hasil tes PCR.

Kemudian, istri Kadiv Propam beristirahat di kamar pribadinya yang berada di lantai dasar.

"Setelah berada di kamar, sambil menunggu karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu (istri Ferdy Sambo) sempat tertidur," ujar Budhi, Selasa (12/7/2022).

Selanjutnya, Budhi menjelaskan kalau Brigadir J secara tiba-tiba masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan lakukan pelecehan seksual.

"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," terang Kapolres.

Budhi mengungkapkan kalau istri Ferdy Sambo terkejut dengan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.

Ia pun langsung berteriak meeminta tolong dan hal ini pun langsung buat Brigadir J ini menjadi panik.

"Saudara J membalas 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," ucap Budhi.

Bharada E dan seorang saksi berinisial K yang sedang berada di lantai 2 langsung turun tangga usai dengan teriakan meminta tolong.

(TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG/ Facebook Rohani Simanjuntak)
(TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG/ Facebook Rohani Simanjuntak)

Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal Irjen Sambo di Jakarta, Jumat (8/7/2022). Kini keluarga ungkap kejanggalan.

"Baru separuh tangga, kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut.

"Saudara RE menanyakan ada apa, bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," kata Budhi.

Akhirnya, baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J pun tak bisa terelakkan.

Dalam baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Bharada E menggunakan senjata jenis Glock 17 berisi 17 peluru.

"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru.

"Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," ungkap Budhi.

Sedangkan, Brigadir J ini menggunakan senjata jenis HS berisi 16 butir peluru.

Ia pun disebutkan melepaskan 7 tembakan ke arah Bharada E.

Dari 7 tembakan ini tak ada satu peluru pun yang mengenai Bharada E.

Sebaliknya, Brigadir J menderita 7 luka tembak dari 5 tembakan yang dilepaskan Bharada E.

Satu tembakan di antaranya pun bersarang di dada Brigadir J.

"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada RE tadi, disampaikan ada 7 luka tembak masuk.

"Satu proyektil bersarang di dada," ujar Budhi.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Buat Laporan Atas Dugaan Pembunuhan Berencana ke Bareskrim Polri

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya